Porprov IX Lampung 2022: Sistem “Medali Plasma” Menjamur

0
498

LAMPUNG, WARTAALAM.COM – KENDATI pertarungan di kancah terbesar daerah alias Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Lampung 2022 belum usai, berdasarkan data sementara perolehan kepingan medali banyak kabupaten/kota yang patut mendapat acungan jempol.

Betapa tidak. Banyak kontingen yang menyodok ke papan atas perolehan medali bahkan saling kejar. Sungguh persaingan ketat.

Kontingen Pesawaran, Lampung Selatan, dan Tanggamus misalnya. Hampir setiap cabor terutama bela diri, baik asal negara luar maupun negeri sendiri yang mereka ikuti selalu menghasilkan kepingan emas. Strategi jitu mengandalkan cabor perseorangan “lumbung kemilau”.

Berdasarkan data dan fakta, dibandingkan Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Tanggamus tidak memiliki sarana dan prasarana olahraga memadai. Belum punya GOR, padepokan, lintasan atletik, dan lainnya apalagi stadion.

Ternyata mampu saling kejar dalam perburuan medali. Dari dunia persilatan, contohnya Lamsel mampu mengalahkan Pringsewu, Tanggamus, dan Kota Metro yang selama ini dikenal gudangnya pendekar di Sai Bumi Ruwa Jurai. Namun keberhasikan itu tidak diikuti sepakbola. Lampung Selatan punya beberapa stadion.

Sudah menjadi rahasia umum. Dalam setiap perhelatan akbar olahraga di provinsi selalu bermunculan strategi “medali plasma” dalam artian biarkan petani yang menggarap, menanam, dan memproduksi, juragan tinggal siapkan kocek demi prestise.

Simple bin praktis. Jurus instan yang jitu. Dan itu positif karena yang dipakai atlet daerah dan demi kepentingan daerah di berbagai event nasional khusus PON.

Menjamurnya “medali plasma” merupakan masukan dan perlu mendapat respons positif dari kalangan olahraga Lampung, KONI Provinsi, KONI Kabupaten/kota, pengurus seluruh induk cabor hingga klub dan perkumpulan atau perguruan untuk merumuskan sistem pembinaan di masa mendatang demi membangkitkan kembali kejayaan Lampung di kancah olahraga nasional dan internasional.

Perolehan medali terbanyak dari setiap cabor dapat dijadikan tolokukur daerah yang bersangkutan untuk tetap turut bertanggungjawab membantu pembinaan atlet secara berjenjang dan berkesinambungan kendati “kebun” berada di tempat lain.

Misalnya, pencak silat dan karate. Sebelum mengikuti Porprov IX, Lampung Selatan sempat menggelar Kejuraan Silat Antarpondok Pesantren dan Karate Bupati Cup. Membuktikan daerah itu memiliki kepedulian sangat.

Apapun strategi atau siasat seluruh kontestan dalam mendulang medali di Porprov IX Lampung merupakan masukkan berharga bagi kalangan pengurus KONI dan olahraga Lampung untuk terus melakukan perbaikan dan evaluasi pembinaan secara global sesuai regulasi atau aturan yang berlaku. (Dadang Saputra)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini