Lamsel Peringati Nuzulul Quran

0
136

LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) menggelar peringatan Nuzulul Quran 1443 Hijriah / 2022 Masehi, di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati setempat, Senin (18/4/2022).

Peringatan Nuzulul Qur’an diawali dengan pembacaan ayat Quran oleh Ustadzah Urfi Mawaddah dan pemberian tauziah, KH. Syamsul Hidayat Umar, S.Sos. I atau yang lebih dikenal Mamang Da’i MNCTV.

Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga turut diberikan santunan berupa paket sembako kepada anak yatim yang di Lampung Selatan.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa, Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lampung Selatan, Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Selatan Thamrin, serta Jajaran Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

Kepala Bagian Bina Mental Spiritual dan Kemasyarakatan Firmansyah mengatakan, selain untuk meningkatkan wawasan mengenai sejarah agama Islam, peringatan Nuzulul Quran juga merupakan bentuk silaturahmi antara Pemerintah Daerah Lampung Selatan dengan tokoh agama dan masyarakat.

“Tujuan acara meningkatkan silaturahmi di bulan Ramadan antara Pemda Lampung Selatan dengan tokoh sgama dan masyarakat.

Kegiatan juga dihadiri perwakilan
pondok pesantren dan santri, katanya.

Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menceritakan sejarah Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Al-Quran, pada zaman nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Rasulullah menerima wahyu lima ayat dari surah Al-Alaq.

“Nuzulul Quran ada sejarahnya, peristiwa turunnya ayat suci Al-Quran yang pertama di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Ketika itu Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu surah Al-Alaq. Nah inilah sejarahnya, peristiwa yang setiap tanggal 17 Ramadan kita peringati,” katanya.

Menurut Nanang, Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting bagi umat islam di seluruh dunia.

Mengingat, pentingnya peran Al-Quran sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

Nanang berharap, dengan adanya peringatan Nuzulul Quran, seluruh umat muslim lebih menghayati dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran.

“Saya harap ini bukan hanya peringatan saja, tapi kita harus tahu sejarahnya juga, makna turunnya ayat Al-Quran yang pertama. Nanti pak ustadz yang ngupas. Karena bapak dan ibu sekalian apa yang saya katakan tadi, bukan hanya seremoni tapi ada sejarah di baliknya, khususnya untuk umat Islam, saya harap seluruh jajaran bisa memaknai,” ujar dia.

Ustadz
KH. Syamsul Hidayat Umar mengatakan
peringatan Nuzulul Quran harus menjadi momentum mengingatkan diri senantiasa memegang teguh Al Quran sebagai pedoman dan tuntunan hidup.

“Bukankah puasa peristiwa taqwa dan momentum Nuzulul Quran mengajarkan kita untuk selalu pandai membaca tanda-tanda kehidupan yang kita jalani sesuai dengan ajaran,” katanya.

Ustadz Syamsul berpesan, sesuai tema pada peringatan Nuzulul Quran kali ini, tidak hanya diperingati tapi ditanamkan dalam diri sebagai rahmat dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat untuk bekerja membangun roda pemerintahan daerah.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian jadikan setiap bulan adalah Ramadhan, setiap hari adalah puasa, setiap waktu adalah Idul Fitri setiap saat saling memaafkan bagi kita,” katanya. (hen/rif/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini