Pemkab Lamsel Gelar Rapat Penentuan Desa Lokus Stunting 2023

0
137

LAMPUNG SELATAN – WARTALAAM.COM – Kabupaten Lampung Selatan ( Lamsel) melakukan rapat pembahasan penentuan Desa Lokus Stunting 2023, di Aula Krakatau, Setdakab setempat, Selasa, (19/4/2022).

Hadir pada kesempatan tersebut, Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Eka Riantinawati, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aryan Saruhiyan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Erdiyansyah serta kepala perangkat daerah.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Eka Riantinawati menyampaikan, rapat tersebut bertujuan menyamakan persepsi mengenai pentingnya menyampaikan data dalam melakukan analisis situasi yang akan di jadikan dasar pelaksanaan pencegahan dan penanganan stunting.

“Selain itu penting juga menyamakan persepsi, pentingnya data akurat untuk menentukan desa lokus stunting berikut determinannya karena pada 2022 lokus stunting kami bertambah yang ditandai dengan bertambahnya jumlah lokus desa namun jumlah anaknya tidak bertambah,” ujarnya.

Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto mengatakan, itu program pusat yang diamanahkan untuk sama-sama dilakukan dan bergerak sesuai arahan yang diberikan untuk bersama memaksimalkan seluruh program penuntasan stunting.

Pada 2022 ini, yang dulunya dalam melakukan aksi hanya memiliki 20 indikator dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sekarang menjadi 64 indikator dengan 8000 HPK, katanya.

Menurut dia, OPD wajib memiliki data yang disesuaikan kebutuhan dan penyusunan aksi penanganan stunting karena membantu Bappeda dalam pengisian indikator data yang berpengaruh terhadap kualitas perencanaan, percepatan, penanganan stunting yang lebih efektif dan efisien serta berdampak positif.

Ketua TP PKK Lampung Selatan itu berharap dalam rapat teknis semua harus menyamakan presepsi, seperti apa yang diinginkan dan yang akan dilakukan untuk mencapai target zero stunting, pada 2024.

“Kebersamaan dan gotongroyong dari semua pihak dalam konferensi penurunan stunting, bagaimanapun hasilnya itu semua tergantung dari kita. Bagaimana kita memahami, bagaimana kita melakukan, bagaimana kebersamaan kita diprogram unggulan kita yaitu gerakan Swasembada Gizi,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aryan Saruhiyan memaparkan peran kabupaten/kota dalam penuntasan stunting dengan menetapkan tim percepatan penurunan stunting serta merumuskan kebijakan daerah yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting.

Hal tersebut harus didukung dengan peningkatan peran camat dalam mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian percepatan penurunan stunting di wilayah, katanya.

Menurut Aryan pentingnya mensosialisasikan kebijakan terkait upaya percepatan penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan nasional, khususnya kecamatan dan desa/kelurahan.

Melaksanakan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dan mengalokasikan dana bantuan khusus bagi desa/kelurahan serta meningkatkan alokasi penggunaan dana desa untuk penurunan stunting secara efektif, katanya.

Dia mengatakan, perlu melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan terkait penurunan stunting dengan melibatkan para multi sektor termasuk non pemerintah dalam membantu percepatan penurunan stunting di Lampung Selatan. (hen/rif/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini