Lampung Selatan, wartaalam.com – Ragam bonsai nan indah menghiasi jalur pintu masuk perhelatan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan (Musrenbangcam) di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan Jumat (18/2/2022).
Sekira 25 jenis bonsai dipamerkan pada acara tersebut, yang diselenggarakan perkumpulan penggemar tanaman bonsai se-Kecamatan Ketapang yang tergabung dalam Sekawan Bonsai Ketapang, kata Anis, ketua Sekawan Bonsai Ketapang, di lokasi Musrenbangcam.
“Ada sekira 25 jenis tanaman bonsai yang kami tampilkan seperti santigi, cemara, beringin, kesemek serta lainnya. Kami produksi dari daerah kami dan juga memanfatkan barang yang sudah tidak terpakai,” katanya.
Betapa tidak, pohon kerdil yang tampak eksotis dan unik itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya.
Perlu perawatan yang terbilang susah-susah gampang untuk tanaman kerdil itu.
“Untuk perawatan tidak terlalu susah mungkin karena hoby juga hanya saja memang membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan bisa bertahun-tahun hingga menghasilkan tanaman bonsai yang kerdil sesuai keinginan kita,” kata Anis, pengrajin bonsai sekaligus ketua Sekawan Bonsai Ketapang saat ditemui di lokasi.
Menurut Anis, Sekawan Bonsai Ketapang saat ini sudah beranggotakan sekira 40 orang dari berbagai lapisan di Kecamatan Ketapang.
“Sekawan Bonsai sudah ada 40 orang anggota, rata-rata bonsai milik perseorangan anggota kami,” katanya.
Sambil menunjukkan beberapa jenis tanaman bonsai yang mereka miliki, Anis mengatakan Sekawan Bonsai menjadi wadah para anggota dalam bertukar informasi seputar tanaman bonsai dan sebagai wadah pemasaran.
“Kami juga melibatkan karang taruna desa yang tertarik akan tanaman bonsai. Selain dipamerkan tanaman bonsai, warga dapat membelinya langsung atau menghubingi pihak Sekawan Bonsai Ketapang,” katanya.
Anggota Sekawan Bonsai Ketapang, Kemis mengatakan pameran seperti itu merupakan ajang memperkenalkan hasil pengrajin bonsai.
“Semoga Indonesia termasuk Lampung Selatan semakin pulih terkait penanganan Covid-19, sehingga ajang-ajang pameran bonsai dapat diselenggarakan kembali. Dengan ajang seperti itu sebagai tempat kami memperkenalkan dengan dunia luar hasil pengrajin bonsai Kecamatan Ketapang,” tuturnya.
Meski cuaca mendung, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tak menyulutkan semangat para pengrajin bonsai untuk memperkenalkan jenis bonsai yang mereka pamerkan kepada pengunjung. (rif/hen/kmf)