Lagi, Duta Swasembada Gizi Lamsel Sosialisasikan Seribu HPK di Kecamatan Sragi

0
114

LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Keseriusan Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Winarni Nanang Ermanto mengentaskan masalah stunting di Bumi Khagom Mufakat terus dilakukan.

Sosialisasi pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kali ini, menyasar warga di Kecamatan Sragi. Sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi, Kamis (7/10/2021).

Dia menjelaskan pentingnya masa seribu HPK yang merupakan periode emas bagi tumbuh kembang anak.

Winarni mengatakan, kekurangan gizi dan stimulasi pada 1.000 HPK dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan anak atau stunting.

“Untuk menekan angka stunting, wajib mencukupi asupan makanan bergizi dan itu tidak harus mahal. Untuk itu saya mengimbau warga menanam dan mengkonsumsi daun kelor serta memperbanyak konsumsi ikan,” ujar dia.

Dia mengatakan, pada periode 1.000 HPK seluruh instrument besar manusia sudah mulai terbentuk, seperti otak, fisik dan kejiwaan anak telah berkembang dengan pesat.

Untuk itu, kata dia, upaya penanganan dan pencegahan stunting dengan melaksanakan monitoring, evaluasi dan pembinaan penanganan serta pencegahan stunting terintegrasi melalui program inovasi swasembada gizi.

Dimulai dari 0 bulan sampai umur 2 tahun merupakan fase penting dalam pertumbuhan fisik, otak dan kejiwaan. Maka dari itu pada fase itu harus dipenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan telah melaksanakan program lima layanan swasembada gizi bagi masyarakat. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Layanan Gizi, Layanan Air Minum dan Sanitasi, Layanan PAUD, dan Layanan Sosial.

Untuk menutaskan permasalahan stunting bukan hanya tugas pemerintah daerah atau Dinas Kesehatan, diperlukan kerja sama dan dukungan dari semua pihak.

Menuntaskan stunting tidak bisa hanya dengan program Swasembada Gizi. Tetapi perlu dibantu pemerintah daerah, TNI-Polri, tokoh masyarakat, serta warga bersangkutan bergerak bersama agar Lampung Selatan bebas dari stunting, katanya.

Winarni mengatakan, anak yang terlahir stunting kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu.

Dia mengimbau, warga memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif dan bisa menghasilkan. Dengan hal ini bisa menjadikan keluarga yang mandiri dan sejahtera.

Ibu-ibu yang sudah senior dan berpengalaman, coba berbagi ilmu dan pengalamannya dengan ibu muda atau ibu hamil. Supaya ibu muda paham cara memberi pola asuh yang baik dan sehat, tutur dia.

Beranjak dari Balai Desa Sumber Sari, dia melanjutkan kunjungan ke Remaja Genre Desa Sumber Sari, untuk memberi arahan kepada Remaja Genre di sana.

Winarni menyampaikan, pentingnya pencegahan stunting dengan cara mengindari pernikahan dini, menghindari narkoba, dan menghindari seks bebas.

Harus bercita-cita tinggi, bertanggungjawab. Untuk yang perempuan harus paham dengan sistem reproduksi yang baik, kata dia kepada Remaja Genre.

Masih di Kecamatan Sragi, Winarni, duta Vaksin Lampung Selatan itu menyempatkan meninjau pelaksanaan vaskinasi Covid-19 untuk remaja usia 12-17 tahun.

Vaksinasi dilaksanakan di MTs Kesuma Sumber Sari yang Lokasinya tidak jauh dari Balai Desa Sumber Sari tempat sosialisasi 1000 HPK di Kecamatan Sragi.

Hadir juga dalam kegiatan itu, kepala OPD di lingkungan Pemkab Lampung Selatan, camat Sragi, serta kepala fesa Sumber Sari. (hen/rif/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini