BANDAR LAMPUNG – WARTAALAM.COM – Sebagai upaya meningkatkan perekonomian, petani Lampung mulai membudidayakan tanaman porang.
Prospek budidaya porang sebagai tanaman umbi sangatlah baik, dimana pasar ekpor masih terbuka luas, ujar seorang petani porang asal Lampung Selatan, Winner, Sabtu (19/6/2021).
Ia mengatakan, pelaksanaan budidaya porang sebagai komoditas unggulan telah dimulai sejak 2 hingga 3 tahun silam.
Budidaya sudah dimulai sejak 2 hingga 3 tahun silam, namun prospek yang baik baru terlihat akhir-akhir ini, katanya.
Menurutnya, proses budidaya tersebut dilakukan dengan sistem korporasi pertanian.
“Kami dorong petani untuk membudidayakan bekerja sama dengan perusahaan, sebab pembiayaan bibit masih mahal,” katanya.
Menurut dia, untuk bibit jenis katak atau yang berasal dari daun harga dapat mencapai Rp250 ribu per kilogram, sedangkan bibit yang berasal dari bunga dapat mencapai Rp800 ribu per kilogram.
“Masih cukup mahal untuk pembiayaan bibit, sehingga dengan bekerjasama dengan perusahaan kami bisa lebih terbantu karena tidak bingung harus menjual hasil panen,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya pembudidayaan tanaman porang sebagai komoditas potensial ekspor dapat membantu menyejahterakan petani. (amar)
