Puncak Kemarau Agustus – September 2019

0
250

Jakarta, WARTAALAM.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyiapkan bantuan air bersih mengantisipasi kekeringan di ibu kota pada puncak kemarau tahun ini. BPBD mencatat ada 15 kecamatan berstatus awas dan tujuh kecamatan berstatus siaga kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Subejo mengatakan, pihaknya terus memantau wilayah-wilayah yang diprediksi akan terdampak kekeringan. “Di setiap kecamatan ada yang bertanggung jawab memonitor,” kata dia, Selasa, (3/9/19).

Selain itu, kata Subejo, BPBD berkoordinasi dengan sejumlah SKPD lain untuk kesiapan unit bantuan. Total ada 63 unit mobil tangki air dan 134 tandon air disiapkan.

Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, kata Subejo, bisa berkoordinasi dengan perangkat desanya atau langsung melapor ke call center 112. Setelah laporan diterima, BPBD akan melakukan verifikasi data wilayah dan alamat dengan kelurahan dan kecamatan setempat. “Kemudian dilanjut koordinasi dengan PAM Jaya untuk pengiriman bantuan,” kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi sepanjang September 2019. “Agustus dan September kami prediksi merupakan puncak dari periode musim kemarau,” kata Kepala Sub Bidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi.

Meski sempat diguyur hujan ringan pada Selasa, 27 Agustus lalu di wilayah Jakarta Selatan, ibu kota masih berada di puncak musim kemarau. Menurut Adi, hujan kemarin merupakan dampak dari gangguan atmosfer di atas equator skala luas yang bergerak dari lautan India hingga Pasifik alias Madden Julian Oscillation (MJO) fase 3. Menurut Adi, hujan yang terjadi bersifat lokal atau hanya di titik tertentu saja di Jakarta Selatan, seperti Tebet.

BMKG juga memperkirakan kemarau panjang menyebabkan empat wilayah di Jakarta berpotensi kekeringan di level awas merah. Potensi kekeringan terjadi karena curah hujan yang cukup rendah di empat wilayah tersebut, yakni berkisar di angka 1-20 mm per dasarian atau sepuluh hari. Padahal, normalnya curah hujan adalah 50 mm per dasarian.

Adapun wilayah yang diprediksi akan mengalami kekeringan adalah Jakarta Pusat yang meliputi Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang; Jakarta Timur meliputi Halim Perdanakusumah, Pulogadung, Cipayung; Jakarta Selatan meliputi Tebet, PasarMinggu, dan Setiabudi; serta Jakarta Utara yang meliputi Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini