Oknum Kepsek Pelaku Pelecehan Seksual Kabur, LPA Generasi Desak Polisi Bersikap

0
1184

TUBABA, WARTAALAM.COM – Oknum Kepala SD Negeri 1 Dwikora Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat berinisial Mul (54th) yang dilaporkan sebagai pelaku tindak pelecehan seksual terhadap belasan siswi kelas VI sekolah itu diduga kuat melarikan diri, Ketua LPA GENERASI Kab Tubaba, Elia Sunarto sayangkan sikap kepolisian yang terkesan enggan memproses kasusnya. Desas-desus kaburnya pelaku menjadi pembicaraan umum di Tiyuh Totokaton Kecamatan Batu Putih alamat tempat tinggal pelaku.

Sebelumnya, setelah mendapat laporan warga, Ketua LPA GENERASI Kab Tubaba, Elia Sunarto segera melakukan penjangkauan ke TKP, Selasa 24/09/2019 LPA GENERASI bertemu pihak sekolah, aparatur tiyuh, para korban, sebagian orang tua korban dan Ketua Komite Sekolah, dengan tidak lupa berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Tubaba.

“Saya memang sempat menunda sehari, seharusnya kemarin (Senin, 23/9) saya datang. Informasi yang saya dapat Dinas Pendidikan sudah memerintah pengawas sekolah untuk turun lebih dahulu”, ungkap Elia Sunarto.

Kejadian ini mendapat perhatian Dinas Pendidikan karena mendengar LPA GENERASI mulai bergerak setelah mengetahui sejumlah walimurid datangi sekolah dan menyatakan tidak terima atas perlakuan Mul pada sejumlah siswi kelas VI. Sebab kejadian tersebut sudah menjadi rahasia umum dan berjalan bertahun-tahun.

“Menurut sejumlah saksi, saat kedatangan walimurid ke sekolah pihak aparatur tiyuh ada 2 orang yang turut hadir termasuk ada anggota Polsek setempat, anehnya kog polisi tidak bertindak mengamankan tersangka. Ini kasus kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur lo”, kata Elia Sunarto.

Sudah masuk 55 hari sejak kasus ini terungkap di muka publik, Dinas Pendidikan Tubaba bahkan sudah mencopot jabatan pelaku sebagai kepala sekolah dan telah menunjuk penggantinya, bahkan Inspektorat pun sudah turun, jika pelaku yang notabenenya PNS guru bisa kabur keluar daerah (sebut-sebut, Kalimantan), tentu ini ada apa-apanya. LPA GENERASI desak kepolisian segera bertindak dan meminta keterangan para pihak terkait.

“Polisi bisa mulai minta keterangan dari pengawas sekolah dan pihak-pihak yang diduga mengetahui kepergian pelaku. Tapi sayang, saya sudah coba komunikasi dengan Kapolsek Gunung Agung AKP. Tri Handoko, SH via whatsapp tapi belum dibalas”, ujar Elia Sunarto.

Hal serupa juga dilakukan oleh Sukirno, pengawas SD yang tidak berkenan diajak koordinasi LPA GENERASI, beberapa kali telpon, pesan singkat maupun via whatsapp tidak dibalas. Kuat dugaan ada pihak-pihak yang melindungi pelaku. Senin besok LPA GENERASI berencana bertemu Inspektur daerah Tubaba dan Kepala Dinas Tubaba, untuk melanjutkan koordinasi soal kasus ini.

“4 Oktober lalu saya sudah ke Inspektorat, tidak bertemu Inspektur karena Pak Bustam sedang DL, hanya bertemu sekretarisnya. Lusa akan kita tanya kembali progress kasus ini”, terang pegiat anak ini.

Dari sejumlah informasi yang berhasil LPA GENERASI himpun, tersangka memang memiliki kebiasaan buruk suka menggerayangi organ sensitif anak-anak. Kejadian yang belum lama terungkap, salah seorang wali murid melihat tersangka melakukannya pada salah satu siswi di dalam kelas.

“Putri saya saat ini sudah kuliah, dulu waktu sekolah disitu juga pernah jadi korban”, tutur salah satu ibu korban.

Inspektorat maupun kepolisian tak boleh tutup mata, oknum guru cabul itu jelas-jelas melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pemendikbud Nomor 82 Tahun 2015. Pelakunya harus ditangkap dan mempertanggungjawabkan tindakannya.  (ES.007)

Kontributor : Elia Sunarto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini