Ini Pesan Wakapolres Lampung Timur Saat jadi Pembina Upacara di Sekolah

0
61

LAMPUNG TIMUR, Wartaalam.com –  Perundungan atau bullying di lingkungan pendidikan kini kembali menjadi sorotan publik karena viral di media sosial dan kasusnya semakin meningkat.

Menyikapi hal tersebut Polres Lampung Timur melakukan terobosan dengan para pejabat utama polres menjadi pembina upacara, Senin, di sekolah-sekolah di kabupaten setempat.

Wakapolres Lampung Timur Kompol Sugandhi Satria Nugraha mendapatkan kesempatan menjadi pembina upacara di SMA N 1 Sukadana, Senin (20/11/2023).

Sugandhi mengatakan, Upacara Bendera setiap Senin yang dilaksanakan merupakan proses menanamkan nilai-nilai sikap kedisplinan, penghormatan kepada para pahlawan serta dapat dijadikan untuk membentuk diri dalam bersikap sebagai seorang pelajar yang berkarakter sehingga berguna bagi bangsa dan negara.

“Saat ini banyak terjadi kenakalan remaja di kalangan siswa-siswi pelajar antara lain penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, bullying, geng motor dan tawuran antara pelajar. Kami telah mendengar berita di media sosial tentang tawuran contoh miris kejadian nyata yang terjadi di akhir Oktober 2023, berawal dari saling tantang di media sosial yang berakibat satu siswa meninggal dunia karena luka senjata tajam,” katanya.

“Kami menggandeng kepala sekolah untuk bekerjasama dalam meningkatkan kedisiplinan para pelajar, dengan hadir menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah, agar pesan-pesan kamtibmas dapat tersampaikan,” ujarnya.

Kenakalan remaja yang kerap melibatkan pelajar perlu penanganan dan perhatian dari semua pihak, demi terwujudnya generasi muda yang taat dan patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.

“Kami menyadari tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk dari para pendidik dan orang tua, agar pelajar tetap dalam pengawasan dan tidak terjerumus kasus kriminalitas,” kata Sugandhi.

Dia mengimbau, pelajar menjauhi perilaku menyimpang, seperti bullying atau perundungan dan tawuran.

“Supaya kegiatan yang merugikan seperti penyimpangan perilaku anak yang barangkali ingin mencari jati diri melalui kegiatan yang tidak bermanfaat ini bisa diatasi, atau kami cegah sedini mungkin,” ujarnya.
(pon)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini