LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat H. M. Jusuf Kalla membuka Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) IX Palang Merah Remaja (PMR) tingkat nasional di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Pembukaan Jumbara yang dipusatkan di Stadion Jati, Kalianda, Selasa 4 Juli 2023, ditandai dengan pemukulan cetik pekhing, instrumen musik gamolan dari daerah Provinsi Lampung.
Hadir juga Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Ketua PMI Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, Ketua PMI Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto serta beberapa pejabat utama lainnya.
Pembukaan Jumbara diawali parade kontingen dari 34 provinsi di Indonesia serta beberapa negara sahabat. Tercatat sekira 2.200 peserta hadir mengikuti acara pembukaan di stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan itu.
Jusuf Kalla menyatakan apresiasi dan bangga terhadap pelaksanaan Jumbara IX yang digelar di kabupaten tersebut.
Dia berharap, momentum itu bisa menjadi ajang bersama-sama mengasah keberanian dan kemampuan dalam organisasi kemanusiaan PMR.
“Jumbara IX tahun ini, di hari-hari libur anak-anak sekolah, tentu dengan harapan anakku semua datang dengan semangat keberanian kemampuan dan juga untuk bersama-sama membahas dan belajar. Tentu bekerja untuk kemanusiaan remaja mulai dari tingkat pemula madya dan wira di SMP-SMA,” katanya.
Menurut dia, Jumbara Nasional merupakan momen penting bagi para relawan PMI bertemu, berbagi pengalaman, dan memperkuat jalinan persaudaraan.
“Merupakan pengalaman penting, baik untuk menjaga persahabatan belajar sesama, menikmati Lampung yang indah ini, bergaul dengan teman-teman dan memulai pengalaman menuju upaya kader-kader kemanusiaan yang akan memimpin upaya kemanusiaan pada masa datang,” ujarnya.
Jusuf Kalla mengatakan, Jumbara Nasional IX diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian sosial di Indonesia.
“Berbakti kepada masyarakat karena itu adalah modal kita semua. Bahwa generasi muda tentu mengabdi ke masyarakat sebaik-baiknya dan juga mempererat persahabatan. Harapan saya tentunya kita menghasilkan generasi muda yang mengerti tentang upaya perdamaian kemanusiaan dan sebagainya,” kata dia.
Kegiatan itu akan berlangsung sembilan hari. Dimana peserta akan mengikuti berbagai kegiatan yang melibatkan simulasi penanganan bencana, pertolongan pertama, dan pelatihan keterampilan lainnya.
Selain itu, acara tersebut juga menjadi wadah bertukar pengalaman dan memperluas jejaring relawan PMI di seluruh Indonesia. (amar/kmf)