Gelar Pasukan dan Peralatan, Kapolri dan Panglima TNI Ingin KTT G20 Sukses

0
219

LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung 2022 dalam rangka pengamanan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November mendatang.

Dalam amanatnya, Kapolri menyampaikan gelar pasukan adalah bentuk kesiapan TNI-Polri dalam mendukung pengamanan pelaksanaan KTT G20.

“Kami laksanakan pengecekan langsung berbagai macam peralatan yang kita miliki sehingga masing-masing tentunya memiliki kesiapan terkait dengan pelaksanaan tugas, mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontijensi, mulai dari pengamanan rolakir sampai apabila ada permasalahan baik unjuk rasa, ada ancaman bom dan juga bagaimana kita melakukan evakuasi serta kesiapan sarana dan prasarana lainnya apabila diperlukan,” kata kapolri, di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar,

Mantan kabareskrim Polri menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat masuk lewat bandara atau pelabuhan.

Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition, hal tersebut bisa memonitor data orang-orang yang dalam tanda kutip mendapatkan pengawasan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

“Kami sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unras sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris.” katanya.

Dengan koordinasi pengamanan, kata dia, yang paling utama jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1.

“Ini menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kami laksanakan bersama-sama,” katanya.

Apel gelar pasukan itu, kata Sigit, bagian proses pengamanan yang dilaksanakan bersama-sama panglima TNI sebagai ketua pengamanan KTT G20.

Polri, kata mantan kapolda Banten siap mendukung agar pengamanan KTT G20 berjalan aman, lancar, dan baik serta membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah dunia.

Sementara itu, panglima TNI menyampaikan, tim gabungan terpadu pengamanan KTT G20 sekira 18.030. Dari Polri, ada 262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP.

Selain perbantuan anggota Polri untuk pengamanan, panglima TNI melihat banyak aset Polri yang nanti bisa diintegrasikan dalam proses pengamanan, semisal kendaraan dan tim penjinak serta kendaraan dan tim kendaraan lapis baja.

“Ini kan sangat berguna apabila dari VVIP karena ada insiden yang membutuhkan kehadiran kendaraan lapis baja perlu kita evakuasi. Kami menggelar 26 kendaraan lapis baja tapi tadi Polri ternyata memiliki juga sehingga kami miliki tambahan apabila diperlukan,” katanya.

Sejauh ini, kata panglima TNI, secara umum belum ada potensi ancaman yang signifikan.

Namun ia mengakui ada beberapa serangan siber. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BSSN, BIN, dan Polri untuk mengatasinya.

“Kami bersama BSSN, BIN, Polri sudah berkali-kali mencoba simulasi dan kebetulan ada gangguan yang real dan benar. Itu justru membuat kami lebih matang. Serangan itu bagaimana dan seberapa cepat kami merespons itu juga sebetulnya membuat kami siap. Tapi kami tetap mengimbau masyarakat Indonesia untuk membantu seandainya mereka yang punya skill dan kemampuan juga melihat adanya percobaan gangguan terhadap jaringan siber,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan yang terpenting para kepala negara dan delegasi yang hadir dalam KTT G20 nyaman dan aman. Sehingga pelaksanaan KTT G20 yang dilaksanakan pemerintah berjalan Sukses. (hen/Humas Polres Lamsel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini