Pemkab Lamsel Terima Audiensi PT. Asuransi Jasindo

0
108

LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Bupati Lampung Selatan (Lamsel) , Nanang Ermanto menerima langsung audiensi PT. Asuransi Jasindo perihal Fasilitas Asuransi Pertanian di ruang Kerja Kantor Bupati setempat, Senin (4/7/2022).

Guna mendukung percepatan pembangunan di bidang pertanian dan upaya meringankan beban petani, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian hingga pemerintah daerah meluncurkan program unggulan pada sektor pertanian, contohnya asuransi untuk para petani.

Branch Manager PT.Asuransi Jasindo Bandar Lampung, Ika Maulana Rusdytia menyampaikan tujuan program unggulan dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap sektor pertanian mencakup asuransi petani, asuransi ternak sapi, rehabilitasi irigasi dan peningkatan pupuk subsidi.

Diselenggarakannya asuransi pertanian tujuannya memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan, dan serangan hama melalui Jasindo yakni pertanggungan asuransi pak, katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan besaran biaya input usaha tani padi sekira Rp. 180 ribu rupiah per hektare per musim tanam.

Bantuan pemerintah saat ini sebesar 80% sekira Rp. 144 ribu per hektare per musim tanam, dan saat ini petani harus membayar premi swadaya 20 % proporsional, sekira Rp. 36.000 per hektare per musim tanam.

Premi Asuransi Usaha Tani Padi saat ini 3 %. Kelompok tani membayar premi swadaya 20%, Rp 36 ribu per hektare per musim tanam dan proporsional sesuai luas area yang diasuransikan, katanya.

Pada kesempatan itu, Nanang mengatakan, upaya meringankan beban petani, pemerintah pusat maupun daerah meluncurkan beberapa program unggulan pada sektor pertanian.

“Mungkin jika ada moment-moment bertemu dengan petani dari asuransi Jasindo bisa ajak bupati, di sana nanti kami memberikan imbauan kepada para petani untuk mendaftar asuransi petani ditambah sudah ada subsidi pula dari pemerintah,” katanya.

Pada bagian lain, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Bibit Purwanto mengatakan, pemerintah daerah sudah memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi.

Asuransi petani selama ini, petani membayar Rp 36 ribu dan subsidi dari pemerintah Rp144 ribu, kelompok petani yang sudah jeli biasanya sudah mendaftar asuransi petani ini, ujar Bibit. (hen/amar/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini