Gubernur Lampung Minta Konsistensi Gunakan Produk Lokal

0
164

BANDAR LAMPUNG – WARTAALAM.COM – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan dengan konsisten menggunakan produk lokal dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah.

“Presiden dalam beberapa waktu lalu di kegiatan afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) telah mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk menggunakan produk lokal. Bila kita konsisten menggunakan ini, maka dapat menjaga pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Ia mengatakan, daerah diwajibkan mengurangi penggunaan produk impor dalam belanja APBD dan mengalokasikan belanja bagi produk dalam negeri.

“Kita tidak usah malu menggunakan produk lokal karena kualitas sama bagusnya. Dengan alokasi 40 persen anggaran untuk membeli produk lokal bisa memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat juga,” katanya.

Dia mengatakan, perintah untuk menggunakan produk dalam negeri maka pihaknya telah mengeluarkan surat edaran bagi bupati serta walikota untuk menerapkan kebijakan tersebut di daerahnya.

“Ini harus diterapkan, kemarin presiden sudah menyatakan kalau ada anggaran Rp400 triliun bisa digunakan untuk beli produk lokal. Kalau ada sepatu, komputer dari dalam negeri kenapa harus dari luar. Akan kita gencarkan agar perekonomian bangkit,” ujarnya.

Menurut dia, langkah evaluasi secara berkala dilakukan bila masih ditemukan belanja daerah yang masih menggunakan produk impor.

Kalau ada yang masih gemar produk impor maka akan dilakukan evaluasi. Tinggalkan saja produk impor bangkitkan produksi UMKM lokal, agar investasi juga masuk ke dalam, katanya.

Dia mengakui, derahnya telah melakukan sejumlah kebijakan dalam mengurangi substitusi impor.

“Kami sudah kurangi ketergantungan impor seperti kita tidak gunakan lagi beras impor karena di sini ada produksi padi 250 ribu ton, kopi, singkong dan komoditas unggulan Lampung semua tidak boleh impor. Kita harus biasakan membeli dari lokal,” katanya.

Presiden ketujuh RI, Jokowi telah menargetkan hingga Mei 2022 dari total anggaran APBN sekira Rp526 triliun, APBD Rp535 triliun, BUMN senilai Rp420 triliun, dan Rp400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri melalui E-Katalog.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya beli produk lokal dan mengurangi ketergantungan akan produk impor. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini