LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Lampung Selatan (Lamsel) monitoring Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di beberapa satuan pendidikan.
Monitoring PTM dilakukan serentak di 17 kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan wilayah/daerah tugas, dengan perwakilan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (8/3/2022).
Monitoring yang dilakukan Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomfo) Firmansyah dan Sekertaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Abidin, di Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Percontohan Candipuro, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Titiwangi, Kecamatan Candipuro dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Candipuro.
Pada kesempatan itu, Firmansyah mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka melaksanakan pemantauan, pengawasan, monitoring terkait PTM di beberapa sekolah di Kecamatan Candipuro.
Tujuan monitoring tersebut untuk melihat kesiapan sekolah dalam menyambut kembalinya PTM pada berbagai jenjang pendidikan di kabupaten tersebut.
Monitoring itu berdasarkan Surat Edaran Bupati Lampung Selatan Nomor 13 tanggal 22 Januari 2022, tentang Pelaksanaan PTM Terbatas, ujarnya.
Firmansyah mengingatkan, guru dan siswa selalu menerapkan protokol kesehatan, guna mengendalikan dan mencegah dampak Covid-19.
“Saat pandemi, kita tidak abai protokol kesehatan, hal tersebut dapat kita lakukan dengan menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, dan berolahraga,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan Firmansyah, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Abidin mengatakan, untuk menekan laju Covid-19 dibutihkan kerjasama, tidak hanya tugas pemerintah namun seluruh elemen masyarakat.
“Di manapun kita berada, kita harus mematuhi protokol kesehatan, baik itu di sekolah, di rumah maupun di luar rumah, untuk itu kita harus bekerjasama guna mengatasi dan menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lampung Selatan,” katanya.
Sementara, kepala SMP N 1 Candipuro mengatakan, saat melaksanakan PTM tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat, baik guru maupun siswa dan PTM terbatas berkapasitas 50 persen dari jumlah peserta didik tiap kelas.
“Guru dan siswa sudah divaksin semua, kami uga melaksanakan PTM selalu menjalankan sesuai protokol kesehatan yang ketat, dan anak-anak juga kami fasilitasi hand sainitizer 1 orang 1, menyediakan tempat cuci tangan di depan kelas, menyediakan masker dan dalam menjalankan PTM ini kami melakukan dua sift, jadi ada yang masuk pagi pukul 08.00–10.00 WIB dan siang pukul 10.00 –12.00,” katanya. (hen/rif/kmf)