Atlet Senam Aerobik Lampung Rebut Emas PON

0
212

PAPUA – WARTAALAM.COM – Umi Sri Haryani atlet senam aerobik Lampung merebut medali emas di nomor perseorangan putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Bertanding di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Senin (11/10/2021), Umi menjadi yang terbaik setelah juri memberikan nilai 20.050.

Umi yang juga mahasiswa Universitas Lampung itu sebelumnya diprediksi bakal meraih medali emas pada cabang aerobik.

Medali perak direbut Naura Oryza Sativa dari DKI Jakarta mencatat perolehan skor 17.900 berhak meraih medali perak dan perunggu disabet Della Rose Ananda Purbowo Jawa Timur dengan perolehan 17.750 medali perunggu.

Sedangkan di nomor perseorangan putra, Denda Firmansyah harus puas pada urutan ketiga setelah meraih angka 19.350 dan meraih perunggu.

Medali emas di nomor ini diraih pesenam Gregorius Agung dari DKI Jakrata dengan nilai 20.000 dan perak  Aprilian Anggara dari Jambi dengan nilai 19.400.

Sementara itu pelatih senam aerobik Hasan Udin mengatakan bahwa ini merupakan hasil maksimal atas latihan dan usaha atlet yang selama ini semangatnya luar biasa.

“Alhamdulillah atas doa, kerja keras dan dukungan antara pengurus KONI, satgas dan Pengprov Persani Lampung, kami tim aerobik bisa mempersembahkan satu medali  emas  dan perunggu untuk masyarakat Lampung. Semoga, Selasa (12/10) kami bisa mempersembahkan kembali medali di nomor mixed pairs atau pasangan campuran. Mohon doanya kepada masyarakat Lampung,” katanya.

Protes

Tuan rumah Papua secara resmi mengajukan protes ke dewan juri senam aerobik setelah merasa dirugikan dalam pertandingan nomor perorangan untuk PON XX Papua, di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Senin (11/10/2021).

“Dalam hal ini kami menunggu hasil surat protes yang dilayangkan ke dewan hakim,” kata Asisten Pelatihan tim senam aerobik Papua Walter Sudin.

Walter mengatakan, protes keras terjadi karena pada saat tim pelatih ingin menyampaikan surat keberatan, tim juri justru melangkah pergi meninggalkan lokasi penjurian.

Setelah berdiskusi dengan perwakilan dewan juri dan juga KONI Papua, akhirnya sampailah pada keputusan protes tetap dilayangkan secara resmi.

Untuk itu, seluruh kegiatan dan hasil dari pertandingan ditunda terlebih dahulu surat keberatan yang resmi itu bisa ditanggapi dan dipelajari sesuai aturan yang berlaku.

Menunggu hasilnya maka upacara pemberian medali ditunda, ujar Walter.

Sebelumnya, protes keras sempat mewarnai kelangsungan kompetisi senam aerobik karena diduga adanya pengurangan nilai. Akhirnya kejadian tersebut menunda berlangsungnya Upacara Pemberian Medali.

Hasil akhir pun belum dirilis secara resmi panitia pelaksana dan akan diumumkan besok berbarengan dengan pemberian medali untuk dua nomor lainnya yang belum dipertandingkan.

Pada Senin, terdapat dua nomor yang dipertandingkan, perseorangan putri dan perseorangan putra. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini