LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Anarkis, massa membakar kantor Polsek (Mapolsek) Candipuro, di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (18/5/2021), sekira pukul 23.00 WIB.
Dalam berbagai tayangan video yang diunggah warga disebutkan pembakaran itu puncak kekesalan warga, lantatan kerap terjadi pembegalan di wilayah itu, terutama di Desa Beringin Kencana.
“Begalnya lancar di sini. Warga kesal karena tak pernah ada tanggapan dan penangkapan,” kata seorang warga dalam video berdurasi empat menit itu.
Massa datang secara bergelombang untuk berunjuk rasa. Mereka memprotes banyaknya begal di Desa Beringin Kencana.
Tidak puas dengan jawaban petugas, massa mulai anarkis. Mereka mengeluarkan satu persatu meubeler dan menumpuknya di depan kantor Mapolsek.
Massa yang sebagian besar anak-anak muda itu juga melempari kantor dan satu persatu merangsek masuk sambil mengobrak-abrik barang yang ada.
Tidak lama kemudian api tampak menyala membakar meubeler yang ditumpuk di luar.
Lalu terdengar teriakan berirama yel-yel, “Bakar, bakar, bakar bakar…”
Api makin membesar dan membakar seluruh bangunan Polsek.
Setelah Mapolsek terbakar, massa membubarkan diri Rabu (19/5/2021), menjelang pukul 01.00 dinihari.
Tak satu pun ada yang berusaha memadamkan api, termasuk dari armada Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi perihal pembakaran itu dari Polres Lampung Selatan.
Menurut informasi aksi massa itu terjadi seminggu pasca pembegalan bersenjata api di Desa Beringin Kencana, Selasa (11/5/ 2021) pukul 11.30 WIB.
Pembegalan siang bolong itu menimpa kanvaser rokok Aan Febrian (23) dan Samsul (25), warga Dusun Munjuk Sempurna, Desa Munjuk Sempurna, Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, sehingga merugi Rp5,6 juta.
Pelaku menembak pintu kiri Suzuki Grand Max BE 9178 YD yang mereka naiki hingga bolong dan melukai Aan.
Usai menembak, kedua begal menghentikan mobil putih itu. Begitu berhenti, seorang pelaku menarik tas yang dibawa Aan berisi uang Rp600 ribu.
Sehari sebelum aksi massa, Senin (17/5/2021), kepada berbagai media, Kapolsek Candipuro AKP Ahmad Hazuan, mengakui aksi kejahatan dan pembegalan sering terjadi di wilayah hukum Polsek Candipuro.
Hsl itu menimbulkan kekhawatiran dan keresahan.
Kapolsek mengatakan, pihaknya mengandeng Unit Jatanras Polres Lampung Selatan.
”Aksi kejahatan memang semakin meningkat di wilayah Kecamatan Candipuro dan sangat meresahkan dan mengkhawatiran masyarakat. Kami menggandeng Unit Jatanras Polres Lampung Selatan untuk menekan dan mengungkap pelaku kejahatan tersebut,” kata AKP Ahmad Hazuan.
Menurut dia, pelaku pembegalan diduga keluar masuk dan berasal dari wilayah Jabung, Lampung Timur.
Dari pengamatan itu, kata dia, pihaknya juga meminta dukungan Tim Buser Polres Lampung Selatan. (*)