Bandar Lampung, WARTAALAM.COM — Kendati meraih empat perunggu diKejuaraan Nasional (Kejurnas) sekaligus kuliafikasi , di Banten akhir bulan lalu, atlet Taekwondo Lampung belum dipastikan meraih tiket PON XX di Papua 2020. Penyebabnya, ada perubahan di peraturan pertandingan.
Menurut Ketua Harian Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia ( Pengprov TI) Lampung, Idris KS, Rabu (2/10), saat kerjunas di Banten dibagi dalam tiga zona dan Lampung berada di zona C bersama calon tuan rumah PON XX Papua.
Aturan yang diberlakukan pada zona C sangat merugikan Lampung karena yang dinyatakan lolos ke PON hanya peraih medali emas dan perak. “Seharusnya jika Papua sudah menjadi prioritas, mereka tidak perlu lagi ikut kejuaraan memperebut tiket. Jika ingin ikut kejuaraan nasional sifatnya hanya untuk menguji kemampuan atlet. Kami sempat melakukan protes ke PB TI, demikian pula dengan provinsi lain yang juga dirugikan,” katanya.
Dia mengatakan, aturan yang diterapkan di zona A dan zona B, justru peraih medali perunggu juga berhak tampil di PON XX. “Dan mengenai Lampung, kami masih menunggu keputusan PB TI. Kami berharap adanya penambahan kuota atlet di PON,” ujarnya.
“Kami kecewa atas aturan tersebut karena sangat merugikan dan menghambat pembinaan di daerah-daerah terutama yang dirugikan. Pembinaan atlet menuju prestasi membutuhkan waktu lama dan dana yang tidak sedikit,” katanya. (Raf).
