Wartaalam.com
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Wartaalam.com
Sabtu, Mei 28, 2022
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • UTAMA
  • Nasional
  • Daerah
    • Lampung
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Pertanian
  • Hiburan
    • Kesehatan
    • Tips & Triks
    • Olah Raga
    • Selebriti
    • Viral
    • Pariwisata
  • OPINI
  • Teknologi
Hasil Tidak Ditemukan
Lihat Semua Hasil
  • UTAMA
  • Nasional
  • Daerah
    • Lampung
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Pertanian
  • Hiburan
    • Kesehatan
    • Tips & Triks
    • Olah Raga
    • Selebriti
    • Viral
    • Pariwisata
  • OPINI
  • Teknologi
Hasil Tidak Ditemukan
Lihat Semua Hasil
Hasil Tidak Ditemukan
Lihat Semua Hasil
Home Internasional

Serangan Rusia ke Ukraina Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia II

Februari 25, 2022
in Internasional, Politik
0 0
Jaksa Tetap pada Tuntutan Terkait Penggelembungan Dana Makan dan Minum DPRD Pringsewu
0
Bagikan
1
Dilihat
Share on FacebookShare on Twitter

MOSCOW / KIEV – WARTAALAM.COM – Rusia melancarkan invasi besar-besaran di Ukrania lewat darat, udara dan laut pada Kamis (24/2/2022), serangan terbesar sebuah negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

Kekhawatiran Barat tentang kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.

Rudal-rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina. Ukraina melaporkan iring-iringan pasukan melintasi perbatasannya ke arah timur wilayah Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Pasukan lainnya tiba dari laut di kota-kota Odessa dan Mariupol di bagian selatan.

Suara-suara ledakan terdengar sebelum dini hari di ibu kota Kiev. Baku tembak terjadi di dekat pelabuhan utama dan suara sirene meraung di kota itu.

Seorang warga di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kota besar paling dekat dengan perbatasan Rusia, mengatakan jendela-jendela apartemen bergetar akibat rentetan ledakan. Kota itu diselimuti kepanikan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri, kata dia, yang minta namanya tidak disebutkan.

Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.

“Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.

“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak.”

Sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan luka-luka oleh tembakan mortir Rusia, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan.

Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan “sebuah operasi militer khusus” untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi target “genosida” di Ukraina, sebuah tuduhan yang dipandang sejak lama oleh Barat sebagai propaganda absurd.

“Dan untuk itu, kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin.

“Rusia tak bisa merasakan ketenteraman, berkembang, dan eksis dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern… Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati rezim yang berkuasa di Ukraina,” katanya.

Ukraina, negara demokrasi berpenduduk 44 juta jiwa dengan rentang sejarah lebih dari 1.000 tahun, secara geografis adalah negara terbesar di Eropa setelah Rusia.

Ukraina memilih merdeka dari Rusia menyusul pecahnya Uni Soviet dan mengatakan ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa.

Putin, yang membantah berbulan-bulan dirinya berencana melakukan invasi, telah menyebut Ukraina sebagai kreasi buatan musuh-musuh Rusia –sebuah karakterisasi yang rakyat Ukraina disebut mengejutkan dan palsu.

Presiden AS Joe Biden mengatakan doanya bersama dengan rakyat Ukraina “saat mereka menderita serangan tanpa provokasi dan tak dapat dibenarkan”, seraya menjanjikan sanksi berat sebagai balasan.

Dia mengatakan akan menggelar pertemuan dengan para pemimpin G7.

Kepala urusan luar negeri EU Josep Borrell juga berjanji untuk memberikan sanksi yang belum pernah dijatuhkan blok itu sebelumnya.

“Ini merupakan masa paling kelam di Eropa sejak Perang Dunia Kedua,” kata Borrel.

Skala operasi militer Rusia belum diungkapkan, namun Putin mengatakan “Rencana kami tidak mencakup pendudukan wilayah-wilayah Ukraina. Kami tidak akan memaksakan apa pun.”

Saat Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat di New York, Putin mengatakan dia telah memerintahkan militer Rusia untuk melindungi orang-orang dan meminta militer Ukraina untuk menurunkan senjata.

Zelenskiy meminta para pemimpin dunia untuk menjatuhkan semua sanksi yang mungkin terhadap Rusia, termasuk Putin.

Tiga jam setelah Putin mengeluarkan perintahnya, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan melumpuhkan pertahanan udaranya, menurut media Rusia.

Sebelumnya, media Ukraina melaporkan pusat-pusat komando di Kiev dan Kharkiv telah dihantam oleh rudal, sementara tentara Rusia telah mendarat di kota-kota pelabuhan Odessa dan Mariupol.

Seorang saksi mengatakan kepada Reuters dia mendengar tiga suara ledakan yang keras di Mariupol.

Kelompok separatis yang didukung Rusia di wilayah timur mengatakan mereka telah menduduki dua kota kecil, kata kantor berita RIA.

Belum ada komentar dari pihak berwenang di Ukraina.

Rusia mengumumkan pihaknya sedang menutup semua pengapalan di Laut Azov. Rusia mengendalikan selat itu, yang mengarah ke laut di mana pelabuhan-pelabuhan Ukraina, termasuk Mariupol, berada.

Beberapa jam sebelum invasi dimulai, kelompok separatis meminta Moskow untuk membantu menghentikan agresi Ukraina, sebuah klaim yang dinilai AS sebagai progranda Rusia.

Saham-saham global dan obligasi AS terpuruk, sementara dolar dan emas meroket setelah pidato Putin. Harga minyak Brent melonjak melewati 100 dolar per barel untuk kali pertama sejak 2014.

Antrean orang-orang yang akan menarik uang dan membeli pasokan makanan dan air minum terlihat di Kiev.

Lalu lintas macet di barat kota yang menuju perbatasan Polandia. Negara-negara Barat telah bersiap untuk menghadapi ratusan ribu pengungsi dari Ukraina.

Biden, yang telah menolak mengirimkan pasukan ke Ukraina, mengatakan Putin telah memilih perang terencana yang akan menimbulkan banyak korban jiwa dan penderitaan manusia.

“Rusia satu-satunya yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan serangan itu, dan Amerika Serikat beserta Sekutu dan para mitra akan menanggapi dengan cara bersatu dan tegas,” kata Biden, yang berbicara dengan Zelenskiy lewat telepon. (rtr)

Tags: InternasionalKievMoscowPolitikRusiaUkraina
SendShareTweet
Berita Sebelum

Indonesia Masuk Grup A Kualifikasi Piala Asia akan Bertanding di Kuwait

Berita Berikut

Konsorsium Bentang Alam Seblat Ungkap Dugaan Jual Beli Hutan Habitat Gajah Bengkulu

Berita Berikut
Jaksa Tetap pada Tuntutan Terkait Penggelembungan Dana Makan dan Minum DPRD Pringsewu

Konsorsium Bentang Alam Seblat Ungkap Dugaan Jual Beli Hutan Habitat Gajah Bengkulu

Komentar Tentang Berita

Hasil Tidak Ditemukan
Lihat Semua Hasil
Wartaalam.com

Warta Alam Adalah Portal Berita Online Yang Menyajikan Berita - Berita Seputar Lampung, Sumatera, Nasional dan Internasional Secara Akurat.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Wartaalam.com

© 2020 Wartaalam.com - Bergerak Bersama Rakyat Wartaalam.

Hasil Tidak Ditemukan
Lihat Semua Hasil
  • UTAMA
  • Nasional
  • Daerah
    • Lampung
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Pertanian
  • Hiburan
    • Kesehatan
    • Tips & Triks
    • Olah Raga
    • Selebriti
    • Viral
    • Pariwisata
  • OPINI
  • Teknologi

© 2020 Wartaalam.com - Bergerak Bersama Rakyat Wartaalam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist