Pakar Itera dan ITB Teliti Risiko Kecelakaan di Jalan Tol

0
140

Bandar Lampung, wartaalam.com–Pakar Ergonomi Rekayasa Kerja dan Keselamatan Kerja Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir Hardianto Iridiastadi MSIE PhD dan Dosen Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera (Itera) Fatin Saffanah Didin ST MT melakukan pengkajian faktor risiko kecelakaan tabrak belakang yang kerap terjadi di jalan tol.

Ergonomi pada dasarnya merupakan keterkaitan antara manusia dengan sistem kerja yakni mengoptimalkan performa sistem manusia dimana bidang kajian yang dilakukan yakni aspek kecelakaan transportasi, kata Hardianto dalam webinar series #DoBelCreativeTalk yang diadakan Itera Intenational Office, Bandar Lampung, Jumat (18/6/2021).

Dia menyatakan, kecelakaan transportasi menjadi bidang yang cukup diminati peneliti di seluruh dunia.

Di Indonesia khususnya, aspek perilaku manusia sangat bisa digali secara lebih mendalam dalam bidang tersebut.

Berdasarkan data statistik, jumlah korban meninggal di Indonesia akibat kecelakaan dalam 1 hari ada 3-4 orang.

Hal itu menunjukkan kecelakaan juga merupakan pembunuh yang tak kalah hebat dari pandemi, kata Hardianto.

Dia mengatakan, faktor yang mempengaruhi kecelakaan tabrak belakang umumnya adalah faktor pengemudi, kendaraan dan lingkungan.

Strategi untuk penanganan hal tersebut yang dapat dilakukan yakni dengan penegakan hukum, dan dengan mengubah perilaku pengemudi.

“Mengubah perilaku dapat dilakukan dengan mengubah sistem desainnya. Misalnya, kita mendesain jalan berputar arah dengan bahan yang keras, bukan dengan ‘cone’,” ujar Hardianto.

Sedangkan Fatin Saffanah yang juga kandidat doktor Itera menuturkan, penelitian yang dilakukan terkait kecelakaan tabrak belakang, juga kajian lapangan pada pengemudi di jalan tol.

Ia mengatakan, kecelakaan di jalan tol tidak hanya timbul akibat kendaraan yang melaju kencang, akan tetapi dapat disebabkan karena kendaraan melaju di bawah kecepatan.

Beberapa tabrak belakang 90 persen dialami kendaraan kecil yang kebanyakan menabrak truk yang berjalan pelan.

Bayangkan, kendaraan Anda seperti melaju 100 km/jam sedangkan di depannya ada tembok. Hal itu yang memicu kecelakaan, kata dia. (Amar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini