Orasi Budaya Bupati Tubaba Di Jatiwangi Art Factory

0
768

MAJALENGKA – WARTAALAM.COM – JAWA BARAT, Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), Umar Ahmad baru saja menyampaikan orasi kebudayaan di Jatiwangi Art Facktory (JAF) Majalengka, Jawa Barat. Pidato kebudayaan orang nomor satu di Tubaba berjudul “Pulang Ke Masa Depan” itu dilakukan dihadapan seniman, politikus, dan penggiat masyarakat desa dari berbagai daerah seperti Bandung Yogyakarta, Cirebon, dan lain-lain, tepat pukul 16.00 WIB pada Jum’at (27/12/2019), demikian dikabarkan Kepala Dinas Kominfo Tubaba, Eri Budi Santoso via ponselnya kepada PojokTubaba.com

Umar Ahmad diundang untuk memaparkan konsep kebudayaan karena menurut pimpinan Jatiwangi Art Facktory (JAF), Arief Yudi, Bupati Tulang Bawang Barat tersebut dikenal memiliki konsep pembangunan yang khas. Selama ini JAF rutin mengundang tokoh-tokoh seni dan budaya untuk memberikan pemaparan konsep dan gagasan. Arief Yudi menyebut, kegiatan seperti ini sudah diadakan selama 11 tahun, dan digelar tiap tanggal 27. JAF adalah organisasi nirlaba yang fokus terhadap kajian kehidupan lokal lewat kegiatan seni dan budaya. Juga Industri kreatif seperti festival, pertunjukan seni, pameran seni rupa, musik, video dan film, jeramik, residensi seniman, diskusi bulanan, siaran radio dan pendidikan.

Pulang Ke Masa Depan, menurut Umar Ahmad, apa yang ia lakukan saat ini sebagai upaya untuk membangun daerah. Ia menyebut, Tubaba sebagai masa depan, dan masa depan adalah sebaik-baik tempat bagi kita untuk pulang.

Tentu saja Tubaba mempunyai masa lalu, sebuah situasi yang dijaga oleh para pendahulu kami dengan kearifan mereka ~kearifan yang diperlukan pada jamannya. Tubaba juga memiliki masa sekarang, yaitu kehidupan yang sedang kami jalani saat ini. Dan ia memiliki masa depan sebuah tempat pulang, sebuah harmoni yang menjadi tujuan kami. Jadi, bagi kami, perjalanan menuju Tubaba adalah perjalanan pulang ke masa depan. Apa yang kami lakukan hari ini akan menjadi tidak berarti jika kami semakin jauh dari Tubaba, demikian penggalan kalimat Umar Ahmad yang ia sampaikan dalam orasinya tersebut.

Sebagai seorang kepala daerah, Umar Ahmad tak hanya ingin membangun sarana fisik saja tetapi ia juga memiliki komitmen membangun peradaban. D alam bait lain ia sebutkan, kami bertekat untuk memastikan semua individu bisa menjadi “layak Tubaba”, dan tiba di Tubaba pada akhir perjalanannya. Bagi kami, di situlah pentingnya kita bermasyarakat. Kita membangun kehidupan bersama untuk menjamin tiap-tiap individu, satuan terkecil penyusun masyarakat, bisa menikmati kehidupan yang berkah sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat.

Dalam ungkapan bahasa sastra yang tinggi, Umar Ahmad katakan, Kami harus melatih diri secara sungguh-sungguh dalam upaya menemukan jalan pulang itu dan masing-masing dari kami harus menyesuaikan perilaku, membangun perangaian yang tepat, dan membangun nalar yang memadai unstuk sampai kesana. Ia menyadari bahwa ini bukan pekerjaan mudah. Tetapi Umar Ahmad memberi solusi pulang ke masa depan yang bahagia akan menjadi urusan yang lebih sederhana jika kita berpikir di tingkat individu, kita hanya mengurus diri kita masing-masing.

Dalam orasinya, Umar Ahmad menyebut 3 prinsip menuju Tubaba, yaitu; harus tekun bekerja / tahan banting, memiliki daya tahan dan sekaligus ikhlas di dalam melihat hasilnya. Tiga prinsip tersebut disebutnya NENEMO, singkatan dari NEMEN (tekun bekerja), NEDES (tahan banting), dan NEREMO (ikhlas).

“Selain tiga prinsip tersebut, kami juga sedang melatih diri untuk tegak pada prinsip lainnya, yaitu kesetaraan, kesederhanaan, dan kelestarian,” terang Umar Ahmad.

Kabar teranyar beredar, lewat Pidato Kebudayaan di JAF tersebut, Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad masuk 10 besar bersama kepala daerah dari berbagai provinsi lain sebagai nominator calon penerima Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat yang akan diselenggarakan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2020, dimana acara puncaknya akan dilaksanakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Februari mendatang. (ES.007)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini