Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Ini penjelasan BMKG

0
453

Jakarta, WARTAALAM.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi. Fenomena ini terjadi ketika matahari berada tepat di posisi tertinggi langit.

Ketika matahari berada tepat di atas kepala, bayangan benda yang berdiri tegak seolah-olah menghilang. Padahal sebenarnya, bayangan hanya bertumpu pada benda tersebut.

Salah satu penyebab hilangnya bayangan lantaran kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang ekliptika. Akibatnya, matahari terlihat seperti bergerak dari timur ke utara. Fenomena ini dikenal juga dengan sebutan gerak semu matahari.

Posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat fenomena kulminasi utama terjadi dua kali dalam kurun waktu setahun.

Melalui keterangan resmi, waktu terjadinya kulminasi pun tak jauh dari saat matahari tepat melintasi khatulistiwa. Pontianak, kota yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, setiap tahunnya akan menghadapi fenomena kulminasi.

Pada Maret lalu, fenomena hari tanpa bayangan telah terjadi di Pontianak. Posisi matahari berada di posisi tertinggi di Indonesia sejak September 2018.

Sementara itu kota Sabang yang berada di paling barat Indonesia menjadi area pertama yang mengalami kulminasi utama. Sedangkan kota Seba di Nusa Tenggara Timur akan mengalami kulminasi pada 21 Oktober 2019.

Sejumlah area lain di Indonesia juga akan merasakan fenomena kulminasi yang terjadi dua kali dalam setahun. Hanya saja, waktu terjadinya fenomena berbeda-beda di beberapa daerah.

BMKG mencatat daerah yang berada di selatan Indonesia akan menjadi lokasi yang semakin lama untuk mengalami hari tanpa bayangan.

Kendati matahari berada tepat di di atas kepala yang membuat bayangan bertumpu pada bendanya, BMKG mengatakan fenomena ini tidak akan memengaruhi bayangan pepohonan.

Pohon rindang akan tetap memiliki bayangan ketika terpapar cahaya matahari. Tak hanya itu, ketika sebelum dan setelah tengah hari saat terjadinya kulminasi, benda berdiri tegak seperti tugu akan tetap memiliki bayangan.

Fenomena hari tanpa bayangan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Fenomena tersebut terjadi di beberapa kabupaten/kota secara bergantian sejak Kamis (10/10/2019) hingga Minggu (13/10/2019).

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Setyoadjie Prayodhie mengatakan, hari tanpa bayangan terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga dan Purwokerto, Sabtu (12/10/2019).

“Kabupaten Banjarnegara kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.27.51 WIB, kemudian Purbalingga pukul 11.29.10 WIB dan Purwokerto dan pukul 11.29.42 WIB,” kata Setyoadjie saat dihubungi, Sabtu.

Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena kulminasi terjadi di Yogyakarta. Fenomena tersebut membuat bayangan benda tegak tampak menghilang.

“Untuk wilayah Yogyakarta yang berada di selatan equator, kulminasi (hari tanpa bayangan) utama diperkirakan terjadi pada 13 Oktober 2019 pukul 11.24 WIB,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/10/2019).

Fenomena hari tanpa bayangan terjadi di Kabupaten Kebumen dan Cilacap, Minggu (13/10/2019) masing-masing pada pukul 11.30.20 WIB dan pukul 11.27.46 WIB.

Jadwal untuk waktu kulminasi utama di ibukota provinsi berikutnya adalah:

Bondowoso, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:10:51 WIB

Jember, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:11:20 WIB

Lumajang, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:13:14 WIB

Malang, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:15:36 WIB

Kepanjen, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:15:53 WIB

Batu, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:16:01 WIB

Kanigoro, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:16:01 WIB

Blitar, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:17:15 WIB

Tulungagung, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:18:32 WIB

Trenggalek, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:19:17 WIB

Ponorogo, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:20:17 WIB

Pacitan, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:21:43 WIB

Banyuwangi, Waktu kulminasi utama pada 14 Oktober 2019 pukul 11:08:24 WIB.

Denpasar pada 16 Oktober 2019 pukul 12.04.49 WITA

Mataram pada 16 Oktober 2019 pukul 12.01.16 WITA

Kupang pada 20 Oktober 2019 pukul 11.30.34 WITA

(TIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini