Bandarlampung, wartaalam.com – DPD Repdem Lampung mengecan dan segera melakukan tindakan hukum atas pernyataan pimpinan Ponpes AL – Zaytun saat di hadapan perwakilan Kandepag Kabupaten Indramayu, Jawa barat l 28 April 2023 atas pernyataan mengenai boleh jamaah perempuan ada di depan saat Shalat Ied.
Menurut pimpinan ponpes, dirinya menyerap mashab dari Bung Karno juga seakan dirinya memahami buah pikir dari buku “Di Bawah Naungan Bendera Revolusi” karya tersebut merupakan buah pikir perenungan dari tahun 1915- 1927
“Ini jelas penyesatan dan sangat merugikan kami sebagai anak ideologis putra sang fajar karena ini tahun pemilu maka masyarakat yang awam akan berkesimpulan Bung Karno sesat…faktanya yang sesat adalah Panji Gumilang dengan mengedepankan pemahaman yang sangat keliru,” kata Napoleon, ketua DPD Repdem Lampung.
“Sebagai anak idiologis Bung Karno, kami wajib menduga ada skenario untuk menjatuhkan PDI Perjuangan dari drama shalat Ied berjemaah yang menyimpang ini yang secara sadar dan sengaja dilakukan secara bersama oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren tersebut,” ujar.
“Sebab itu pribadi saya mengutuk statement dari pimpinan Pondok Pesantren Al- Zaitun dan untuk meralat ucapannya juga mengakui kesalahannya jika tidak dengan tidak mengurangi rasa hormat dan demi persatuan pernyataan Panji Gumilang tersebut harus bertanggung jawab di mata hukum,” ujarnya.
Dan dalam buku itu benar Bung Karno menghormati kaum hawa tapi bukan dengan cara yang salah juga melanggar akidah agama yang ada.
Buku itu banyak berisi tentang mirisnya Bung Karno melihat Asia yang dirampok hartanya Eropa justru buah pikir Bung Karno selalu melibatkan agama dan ketuhanan dalam bertatanegara.
Jadi sangat jelas dan sengaja Panji Gumilang sedang menyesatkan masyarakat secara luas untuk akhirnya tidak berempati ke pada Bung Karno, katanya.
Dan dalam hal ini juga menegaskan kepada masyarakat secara luas tindakan pimpinan Al-Zaitun tidak mewakili buah pikiran Bung Karno.
Menurut Napoleon, Bung Karno menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang ada di republik ini dan itu dibuktikan dalam kehidupan dia dan juga menulis buku “Pandji Islam”.
Karena itu jangan terpengaruh pernyataan Panji Gumilang. (***)
