PRINGSEWU – WARTAALAM.COM – Wakil Bupati Pringsewu, Lampung, Fauzi meminta setempat tetap mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), meskipun ada tren penurunan jumlah kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegepty itu.
Upaya sederhana yang dapat dilakukan guna mencegah penularan DBD, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu, dengan menimbun barang-barang tak terpakai yang dapat menyebabkan tampungan air, ataupun dengan rajin menguras serta membersihkan tempat-tempat minum hewan peliharaan, juga menutup tempat penampungan air bersih di masing-masing rumah warga.
Selain itu, dengan menanam jenis tanaman yang tidak disukai nyamuk di setiap rumah atau tempat tinggal, seperti bunga lavender atau serai wangi, katanya, Senin (15/2/2021).
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, hingga 10 Februari 2021, total kasus DBD di daerah itu mencapai 20 orang, terbanyak di Kecamatan Gadingrejo yang mencapai 16 kasus, disusul Kecamatan Ambarawa (3) dan Kecamatan Pringsewu (1).
Sedangkan Februari, ada kecenderungan penurunan kasus DBD dimana di Provinsi Lampung, Pringsewu saat ini menempati urutan ketiga jumlah kasus DBD terbanyak, setelah Tulangbawang (Tuba) dan Tulangbawang Barat (Tubaba).
Sebelumnya, Pringsewu berada di urutan kedua kasus DBD terbanyak di Provinsi Lampung setelah Bandar Lampung, dan bahkan pernah di urutan kedua secara nasional.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu Herlambang mengatakan, penurunan jumlah kasus DBD di Pringsewu tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran pemkab mensosialisasikan upaya pencegahan penyebaran DBD kepada warga.
“Selain melakukan sosialisasi dan fogging, kami juga memprogramkan satu rumah satu juru pematau jentik atau jumantik,” katanya. (ade)