BANDAR LAMPUNG – WARTAALAM.COM – Pemerintah Provinsi Lampung mengajak industri kecil menengah (IKM) kakao di Lampung untuk mempelajari teknologi pengolahan biji kakao guna meningkatkan kualitas produk mereka.
Kakao menjadi komoditas potensial, sebab Lampung punya daerah sentra penghasil biji kakao, ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, di Bandar Lampung, Kamis (9/12/2021).
Ia mengatakan, dalam pengelolaan biji kakao diperlukan teknologi yang tepat, guna menghasilkan produk kakao dengan kualitas baik.
Biji kakao yang kualitasnya baik adalah yang sudah difermentasi, jadi petani serta IKM juga harus memahami ini, katanya.
Menurutnya, dengan kondisi biji kakao yang telah terfermentasi diharapkan harga jual kakao juga akan menjadi lebih tinggi.
Yang fermentasi harganya jauh lebih tinggi, dan harapannya petani menjual biji kakao yang sudah diolah agar ada nilai tambahnya dari pada dijual mentah, ujar Elvira.
Dia mengatakan, di Lampung telah ada BUMD serta perusahaan yang mengelola kakao menjadi produk cokelat konsumsi dan dengan adanya pengolahan tersebut produk olahan cokelat Lampung dapat dipasarkan lebih luas.
Memang masih banyak belajar dengan industri pengolahan cokelat yang lebih besar jadi peningkatan kualitas produk olahan cokelat menjadi lebih baik, di satu sisi petani juga dapat mengelola biji kakao yang terfermentasi agar produk kualitasnya baik, ujarnya.
Ia mengatakan, di Lampung dengan menjalankan pola kemitraan telah ada perusahaan produsen coklat berkualitas baik yang telah bekerjasama dengan 1.000 petani di Lampung, Bali, dan Sulawesi, serta telah berhasil melakukan ekspor produk cokelat olahan.
Ada cokelat Krakatoa yang telah berhasil menyediakan produk berkualitas ekspor dengan bekerjasama petani, jadi harapannya nanti ada IKM yang mampu mengembangkan kakao Lampung. Dan saat ini semua harus belajar dahulu pengelolaan biji kakao dengan baik, ujar Elvira. (*)