Ditreskrimum Polda Metro Jaya Warning Aksi Premanisme di Jakarta

0
120

JAKARTA, WARTAALAM.COM – Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi memastikan akan menindak tegas setiap aksi premanisme di wilayah hukum setempat..

Hengki, pasca menangkap empat komplotan pelaku penembakan ‘maut’ di Medan Satria, Kota Bekasi, yang melibatkan kelompok Jon Key dan Nus Kei, mengultimatum pelaku segera menyerahkan diri, sebelum ditangkap.

“Kami akan menindak tegas segala bentuk premanisme. Karena biar bagaimanapun pun aksi main hakim sendiri atau eigen richting tidak diperbolehkan. Karena kejadian ini membuat resah masyarakat,” kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Menurut dia, hasil kolaborasi bersama Polres Metro Bekasi, kasus penembakan yang menewaskan pria inisial GR (44) di Medan Satria, Kota Bekasi, ternyata dipicu konflik lama antarkelompok.

“Kami minta para pelaku menyerahkan diri atau kami kejar dan tindak tegas,” kata Hengki didampingi Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully.

Polda Metro Jaya, kata dia, akan menindak tegas dan mengusut tuntas kasus- kasus kriminal yang melibat kelompok preman.

“Tidak ada kelompok-kelompok tertentu yang bergerak di atas hukum. Kami akan tindak tegas. Tidak ada tempat buat premanisme,” katanya.

Dia mengatakan, dalam penembakan itu, sudah ada empat pelaku telah diamankan. Tim gabungan kini tengah memburu pelaku lain yang melarikan diri.

“Sampai saat ini sudah ada empat orang yang kami amankan,” ujarnya.

Keempat pelaku yang ditangkap FO (31), yang ditangkap di Cibinong, Kabupaten Bekasi, kemudian EU, MW, dan PM alias O, yang ditangkap di Indramayu dan Tangerang Selatan.

“Untuk detailnya kasus ini akan kami rilis secara lengkap dalam waktu dekat. Nanti kami rilis bersama Polres Metro Bekasi, Jumat,” katanya.

Komplik Jon Key dan Nus Kei

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan kasus tewasnya pria asal Jakarta Barat, GR (44), di Medan Satria, Kota Bekasi, dipicu konflik dua kelompok John Kei vs Nus Kei.

Dari keterangan kelompok John Kei yang sudah diamankan, mereka awalnya mendapati info, kelompok Nus Kei akan melakukan penyerangan ke kontrakan mereka di wilayah Bekasi.

“Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian itu mereka dapat informasi akan diserang kelompok Nus Kei,” kata Titus Yudho Ully.

Yudho mengatakan saat itu kelompok Nus Kei yang berjumlah 6 orang mendatangi lokasi dengan membawa senjata tajam.

Karena pihak John Kei sudah mengetahui informasi penyerangan, mereka juga sudah mempersenjatai dengan senjata tajam dan senjata api.

Saat kelompok Nus Kei keluar dari mobilnya, kelompok Jhon Kei pun menembak ke arah mereka. Alhasil, korban GR pun tewas setelah tertembak di dahi kirinya.

“Datang mobil lalu parkir dan turun 6 orang. Korban turun sudah bawa parang. Tanpa disadari kedatangan kelompok Nus Kei sudah diketahui kelompok John Kei yang sudah siap dengan batu, parang, dan senjata api.”

“Begitu kelompok Nus Kei datang, korban turun bawa parang, langsung ditembak kelompok Jhon Kei. Alasan mereka menembak korban karena mau diserang, dan dilokasi ini ada anak istri kami,” kata Titus.

Setelah itu, pihak Nus Kei membawa korban tertembak ke rumah sakit. Sementara itu, kelompok John Kei pun melarikan diri.

“Dan kami berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota, dan masih mendalami kasusnya,” katanya.

Wartawan telah menghubungi pihak Nus Kei untuk meminta tanggapannya terkait kasus ini, namun pihak Nus Kei enggan berkomentar.

Redaksi juga telah melakukan konfirmasi pihak John Kei juga belum mendapatkan respons. (ril)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini