LAMPUNG TIMUR, WARTAALAM.COM–Warga Sukadana, Lampung Timur, Akbar, Selasa (5/12/2023) siang, mengaku trauma terhadap RSUD Sukadana. Alasannya, Senin (27/11/2023) dini hari, putranya mengalami sakit perut, di bawa ke rumah sakit tersebut, lama menunggu karena dokter jaga tidak dapat melayani dengan maksimal.
Dampaknya, kondisi sang anak semakin buruk, pihak RSUD beralasan tak maksimal dan keluarga serta pasien diminta menunggu dokter spesialis. Ironisnya, menunggu hingga esok hari.
“Karena kondisi anak saya, bukannya membaik, malah makin memprihatinkan, jadi kami ambil keputusan pindah ke Rumah Sakit Metro, dan ternyata keputusan itu benar, di RS Metro dilayani dengan cepat. Alhamdulillah sekarang sehat, saya tidak dapat membayangkan kalau waktu itu ikut saran RS Sukadana. Sekarang saya masih trauma dengan RS Umum Sukadana,” kata Akbar.
Kondisi tersebut saat ini makin memprihatinkan, pasca adanya pemutusan BPJS Kesehatan per 1 Desember, katanya.
“Bagaimana masyarakat mau berobat di RS daerah, kalau pelayanannya seperti itu, ditambah lagi dengan kartu BPJS yang sekarang tidak berlaku lagi, tentu masyarakat memilih RS luar daerah. Faktanya putra saya cepat dilayani, sekarang sehat, baru satu minggu,” ujarnya.
Menguatkan informasi buruknya pelayanan RSUD Sukadana, Andre rekan Akbar, yang juga warga setempat, justru menyarankan masyarakat lebih baik ke Puskesmas, dari pada Rumah Sakit.
“Kalau ada saudara atau keluarga yang sakit, lebih baik dibawa ke Puskesmas, jangan ke Rumah Sakit Sukadana karena pelayanan Puskesmas jauh lebih baik dari rumah sakit,” katanya.
Direktur RSUD enggan merespon saat diminta konfirmasinya melalui WhatsApp. (fir)
