PRINGSEWU, WARTAALAM.COM – Menyikapi musim kemarau yang tengah berlangsung, Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya menghimbau warga berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran.
“Dalam situasi cuaca yang kering dan suhu udara yang tinggi, ancaman kebakaran hutan, lahan, dan bangunan menjadi lebih signifikan,” kata Benny Prasetya melalui release humasnya, Selasa (29/8/2023).
Ia mengatakan, pencegahan kebakaran menjadi prioritas bagi seluruh masyarakat.
Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara warga, petugas pemadam kebakaran, dan lembaga terkait untuk menjaga keselamatan dan keamanan lingkungan.
Sebagai tindakan antisipatif terhadap risiko kebakaran, pihaknya, mendorong warga tidak membakar sampah sembarangan, terutama di daerah yang mudah terbakar.
Ia juga mengingatkan menghindari penggunaan api terbuka di hutan, kebun, dan area yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Dia mengajak warga memastikan instalasi listrik dan penggunaan alat-alat listrik seperti kabel dan stop kontak dalam kondisi baik.
Setiap rumah atau kendaraan dilengkapi dengan peralatan pemadam api ringan (APAR).
“Jika Anda melihat adanya asap atau tanda-tanda awal kebakaran, segera laporkan kepada pihak berwenang,” katanya.
Dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan bersama, Kapolres Pringsewu berharap seluruh masyarakat tetap waspada dan proaktif menghadapi potensi risiko kebakaran selama musim kemarau.
“Melalui kolaborasi yang solid, kami dapat mengurangi potensi kerugian akibat kebakaran dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita,” ujarnya.
Mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Lampung mengatakan, pihaknya telah siap memberikan dukungan dan bantuan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Benny mengatakan, dalam tiga hari terakhir, telah terjadi dua insiden kebakaran lahan. Pertama, Jumat (25/8) sore di wilayah perbukitan Pekon Sumberejo, Pagelaran. Kebakaran yang dipicu pembakaran rumput dan daun kering oleh seorang warga yang diduga mengalami keterbelakangan mental telah menghanguskan lahan seluas lima hektare yang ditanami pohon jati.
Kejadian kedua terjadi di lahan perkebunan seluas setengah hektare di Pekon Banjarejo, Banyumas, Senin (28/8) sekira pukul 18.00 WIB. Kebakaran dipicu pembakaran lahan untuk membuka area pertanian jagung oleh pemilik kebun.
(pon)