LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mengimbau peternak apabila menemukan unggas yang mati mendadak, terutama dalam jumlah banyak, segera melapor ke Dinas Peternakan setempat, sebagai antisipasi penyebaran virus flu burung.
“Jadi jika ada kematian unggas secara mendadak, yang pertama harus dilakukan peternak melapor ke Dinas Peternakan, agar segera dilakukan antisipasi,” kata Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan Rini Ariasih, di Kalianda, Selasa (7/3/2023).
Dia mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan, seperti pengambilan sampel hingga diagnostik penyakit unggas tersebut, dengan begitu, pihak dinas setempat dapat memastikan apakah kematian unggas tersebut disebabkan virus flu burung atau bukan.
“Kalau warga cepat lapor, kami bisa langsung melakukan pencegahan dan mengantisipasi penyebaran,” kata dia.
Jadi, kata dia, unggas yang mati sebaiknya dikubur dengan lokasi yang tidak berdekatan dengan kandang maupun tempat tinggal manusia, untuk mengantisipasi penularan. Dan sebelum dikubur, unggas yang mati tersebut disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.
Menurut Rini, unggas yang terinfeksi virus flu burung tersebut, biasanya menunjukkan gejala pernapasan seperti sesak napas, dan cenderung mulutnya terbuka. Gejala lain yang mungkin timbul seperti tidak mau berjalan, memojok, hingga terlihat lelah.
“Kami ada call center dan Puskeswan yang responsnya cepat untuk masyarakat yang ingin melapor apabila terjadi gejala pada ternaknya,” ujarnya.
Dia mengatakan, walaupun belum diketahui potensi penularan flu burung terhadap manusia, tetap meminta pemilik ternak menggunakan alat pelindung diri, untuk mengantisipasi penularan virus tersebut. (*)