LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Pelaksanaan Kecamatan Merbau Mataram Fair 2023, di Lapangan Sepakbola Desa Merbau Mataram dibuka Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Kamis (23/2/2023).
Pembukaan ditandai dengan menerbangkan burung merpati.
Nanang Ermanto didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Winarni Nanang Ermanto, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Thamrin beserta Ketua DWP Yani Thamrin dan jajaran Pemkab setempat menerbangkan burung merpati.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kecamatan Merbau Mataram berlangsung ampat hari, mulai 23-26 Februari 2023.
Camat Merbau Mataram Heri Purnomo mengatakan, Kecamatan Fair itu merupakan strategi pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Mengingat, peran UMKM yang besar dalam menjadi penopang perekonomian daerah pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu.
“Kegiatan ini baru kali pertama dilaksanakan, setelah 22 tahun berdirinya Kecamatan Merbau Mataram. Kemarin itu banyak masyarakat menyampaikan, baru kali ini ada kegiatan. Saya sampaikan ini bukan ide pak camat tapi Bupati Lampung Selatan,” ujarnya.
Sementara, Nanang Ermanto mengatakan, Kecamatan Fair yang dilaksanakan secara bergilir dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya merupakan langkah nyata dalam melihat berbagai potensi dari masing-masing desa.
Nanang menyampaikan, potensi dari masing-masing desa nantinya akan terus dikembangkan menjadi lebih baik lagi, sebagai salah satu media dalam meningkatkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lampung Selatan.
“Ada suatu krisis, inflasi, pengaruhnya sangat luar biasa. Dengan adanya ini bagaimana kita mengemas pola kerja kita dari tingkat RT, menggali potensi, membuat kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan desa. Disini akan terjadi perputaran ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.
Untuk itu, Nanang meminta kepada camat dan kepala desa se-Kabupaten Lampung Selatan agar terus menciptakan kreativitas dan inovasi pada setiap program pembangunan desa.
Termasuk didalamnya yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan ciri khas dari masing-masing Desa.
“Situasi kondisi ini memerlukan kerativitas dan inovasi. Apa yang harus kita lakukan sebagai Pemimpin. Kita tidak pernah tahu kapan persoalan ini akan usai, situasi keuangan bangsa karena kondisi ini. Insyaallah jika kita terus berinovasi, kemandirian kita dalam ketahanan pangan dan ekonomi akan kuat,” katanya. (amar/kmf)