LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Syukur dan ucapan terima kasih disampaikan kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sidomulyo kepada Dinas Perhubunngan (Dishub) Lampung Selatan atas fasilitas Bus Sekolah rute Kalianda-Sidomulyo bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kepala Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tatang Sutisna bersyukur karena aspirasi orang tua siswa ABK terealisasi atas persetujuan bupati Lampung Selatan (Lamsel) melalui Dinas Perhubungan setempat. Kini, para siswa ABK bersekolah nyaman dan aman dengan fasilitas antar jemput dengan bus sekolah.
Tatang Sutisna mengatakan, fasilitas bus sekolah itu merupakan inisiatif dari para orang tua siswa yang mengeluh karena jarak sekolah yang cukup jauh dan keterbatasan biaya transportasi ke sekolah.
“Selama ini kan sebetulnya inisiatif dari orang tua siswa ke Dinas Perhubungan karena jemputan sekolah tidak ada, sedangkan siswa banyak kalau naik motor mungkin jauh, perlu biaya juga, kemudian ada beberapa inisiatif dari orang tua siswa dari arah Kalianda, dimediasi Radio DBFM bersama Dishub juga,” kata Tatang yang dihubungi melalui telepon, Kamis (7/4/2022).
Ia berharap, bus sekolah membantu menjawab keluhan para orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya, sehingga dapat meminimalisasi anak berkebutuhan khusus yang tidak sekolah atau putus sekolah.
“Mewakili para orang tua dan Dewan Guru SLB Negeri Sidomulyo, kami mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Lamsel, Nanang Ermanto telah memfasilitasi bus sekolah melalui Dinas Perhubungan dari Simpang Palas, Makam Pahlawan Kalianda menuju SLB Sidomulyo,” ucapnya.
Tantang juga menyampaikan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari Radio DBFM 93 yang berperan penting menjembatani aspirasi para orang tua kepada Dinas Perhubungan Lamsel.
Kepala Dinas Perhubungan M.Darmawan melalui via telepon mengatakan, sudah sewajarnya mengenai fasilitas yang ada di Dinas Perhubungandapat dimaksimalkan untuk kebutuhan warga.
“Kami berharap bus sekolah ini semoga memberikan kemudahan kepada para anak berkebutuhan khusus dalam menempuh pendidikan,” katanya.
Darmawan menyebut, anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian dan kesabaran yang lebih besar dibandingkan anak pada umumnya, serta dalam hal mendapatkan pendidikan yang layak, tidak ada perbedaan baik bagi anak berkebutuhan khusus maupun anak normal.
“Harapan kami tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah lantaran tidak ada transportasi menuju sekolah,” tuturnya. (hen/rif/kmf)
