BANDAR LAMPUNG – WARTAALAM.COM – Karantina Pertanian Lampung terus berupaya meningkatkan dan memperluas pasar ekspor dari komoditas-komoditas unggulan di provinsi itu ke sejumlah negara.
“Selain meningkatkan volume ekspor dari komoditas unggulan di Lampung ragamnya juga terus kami digenjot agar bisa masuk pasar ekspor,” kata Irsan Nuhantoro, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan, Karantina Lampung, dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/4/2022).
Dia mengatakab, sejauh ini negara-negara tujuan ekspor dari komoditas Lampung di antaranya Cina, Jepang, Maroko, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Uni Emirat , Saudi Arabia, dan Spanyol, dengan total keseluruhan terdapat 36 negara tujuan ekspor.
KKomoditas yang diekspor bermacam-macam baik dari komoditas pertanian, perkebunan, hortikultura dan kehutanan, ujar dia.
Dia menyebutkan, dalam upaya meningkatkan volume dan komoditas yang diekspor, terbaru Karantina Pertanian Lampung melepas ekspor nanas segar dan olahan senilai Rp19 miliar.
Menurutnya, permintaan nanas terutama bentuk olahan cukup tinggi di pasar ekspor, pada tahun 2021 saja mencapai Rp151 miliar naik 69 persen dari tahun 2020 yang berjumlah Rp87 miliar.
“Terkait nanas ini, selama ini Cina hanya import nanas olahan asal Indonesia. Untuk nanas segar sejauh ini belum dapat tembus ke negara tersebut, maka kami sedang mengupayakannya nanas segar juga bisa masuk,” kata dia.
Tentunya, kata dia, tak hanya nanas yang diekspor, tapi juga komoditas lainnya seperti kopi biji, lada biji, tanaman hias, nanas, pisang, kayu manis, minyak sawit, dan Palm Kernel Expeller (PKE) dengan total nilai ekspor Rp21 miliar di rentang 1-10 April 2022. (*)