MERTRO, WARTAALAM.COM – Wali Kota Metro, Lampung, Wahdi Siradjuddin menginginkan kotanya bebas sampah atau zero waste dengan menerapkan program 3R yakni reduce, reuse dan recycle.
“Saya berharap Metro ini dapat menjadi kota zero waste dengan menerapkan 3R. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA,” kata Wahdi saat rapat evaluasi terkait TPAS Karangrejo di Kota Metro, kemarin.
Ia mengatakan, selain menerapkan 3R, pemkot juga mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan produk sekali pakai dan lebih bijak mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah.
Upaya untuk mewujudkan zero waste juga harus diikuti masyarakat dengan mengurangi jumlah sampah, katanya.
Hal ini, kats dia, juga sebagai upaya mengurangi sampah yang masuk ke TPAS Karangrejo. Untuk itu, perlu adanya inovasi dan manajemen kolaborasi berkelanjutan yang mengikusertklan peran warga.
Pemkot Metro harus memikirkan ekonomi sampah guna mencapai zero waste yang merupakan upaya meminimalisasi sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi, ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (LH) Yerri Noer Kartiko memaparkan, Kota Metro menjadikan Kabupaten Banyumas sebagai percontohan pengelolaan sampah. Alasannya, kabupaten tersebut berhasil menyelesaikan permasalahan sampah dalam kurun waktu empat tahun.
“Iya, ini berdasarkan hasil studi banding kami ke Kabupaten Banyumas. Mereka berhasil mengatasi permasalahan sampah di daerahnya dalam waktu empat tahun. Karena itu kita jadikan Banyums sebagai percontohan,” kata dia.
Kabupaten Banyumas menerapkan prinsip sampah beruang yang bisa diterapkan di Kota Metro.
“Banyak hal yang bisa kami contoh dari Kabupaten Banyumas seperti pembuatan TPST di setiap kelurahan dan lainnya. Ke depan tentu kami akan upayakan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Metro,” ujarnya. (fir)