LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) memperketat pengawasan pasar hewan ternak sapi dan kambing menjelang Idul Adha, menyusul merebaknya kasus lumpy skin disease (LSD) atau kulit berbenjol di daerah itu.
“Kami dari pihak dinas akan terus memperketat pengawasan terhadap hewan ternak menjelang Idul Adha,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, Rini Ariasih, di Kalianda, Minggu (21/5/2023).
Ia mengatakan, pihaknya sudah menghimbau pemilik hewan ternak untuk selalu menjaga kesehatan sapi dan selalu membersihkan lingkungan kandang.
“Gunakan obat pembasmi lalat atau serangga sejenis untuk meminimalisasi jumlah lalat dan nyamuk di sekitarnya karena lalat ini menjadi vektor yang ikut menyebarkan penyakit LSD,” ujarnya.
Sebelumnya Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, mencatat 36 ekor hewan ternak sapi terpapar penyakit LSD atau penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak sapi di daerah itu.
“Sampai saat ini untuk hewan ternak sapi yang terpapar LSD ada 36 ekor dan sudah dilaporkan ke sistem,” katanya.
Ia mengatakan, penemuan kasus penyakit LSD pada hewan ternak tersebut berada di empat kecamatan, di Lampung Selatan.
“Penemuan puluhan kasih LSD tersebut berada di Kecamatan Merbau Mataram, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Natar,” kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan upaya seperti, edukasi ke peternak dan sosialisasi terkait mengantisipasi merebaknya LSD.
“Edukasi ke peternak dan pelaku usaha, Sosialisasi ke peternak dalam berbagai kesempatan (saat breifing, meeting, rapat-rapat, pertemuan) serta edukasi melalui siaran radio DB FM,” ujarnya.
Untuk penanganan pertama dalam mengobati hewan yang terjangkit LSD, pihaknya telah memberikan suntikan vitamin kekebalan tubuh bagi sapi yang menderita penyakit cacar tersebut.
“Pemberian desinfektan dan penyemprotan ke kandang-kandang hewan ternak dan sudah melakukan Vaksinasi LSD di beberapa lokasi menyesuaikan alokasi vaksin yang sudah diterima,” ujarnya. (***)
