Jelang Operasi, Balita Penderita Bocor Jantung di Desa Rawi Butuh Uluran Tangan

0
558

LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Rosilah (38) dan M. Ihcanudin (49) orang tua balita penderita bocor jantung, paru-paru, dan pengapuran tulang, Ziyan Hafiz Al Ikhsan (2), warga Dusun Saung Kuring, Desa Rawi RT.03 RW.01 Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Menjelang operasi bocor jantung anaknya, sesuai jadwal yang sudah ditentukan pihak RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, 6 Februari 2023 mendatang.

Sementara biaya operasi bocor jantung, sangat besar. Sedangkan kedua orang tua Ziyan dari keluarga tidak mampu.

Mereka berharap kepada seluruh lapisan masyarakat dan pejabat serta pengusaha berbelas kasihan sudi membantu meringankan biaya operasi anaknya.

“Perlu saya sampaikan kepada Bapak Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, anak saya memang pada waktu itu mendapatkan simbolis bantuan biaya berobat dari Donasi Kitabisa.com Rp147 juta. Namun harus dengan syarat biaya sendiri dahulu (talangan) dan batas waktu hanya tiga bulan. Sementara kami orang tidak punya atau tidak mampu, dari mana pinjam uang sebanyak itu. Sehingga donasi dari Kitabisa.com hangus (dialihkan ke penderita yang lain),” ujar Rosilah ibu Ziyan Hafizl di kediamannya, Jumat (16/12/2022

Menurut Rosilah, bersama sang suami saat ini kebingungan untuk biaya operasi di awal Februari 2023 mendatang.

Sementara selaku orang tua sudah berupaya maksimal mengobati anaknya. Karena setiap hari meringis kesakitan dan sampai usia 2 tahun belum bisa jalan karena menderita pengapuran sendi, selain bocor jantung dan iritasi paru-paru.

“Prasangka orang, anak saya mendapatkan donasi dari Kitabisa.com. Padahal, faktanya tidak bisa kami klaim (cairkan) karena syaratnya, harus menggunakan biaya pribadi minimal Rp100 juta. Dari mana kami pinjam uang sebanyak itu, ditambah habis masa tenggat waktu selama tiga bulan. Jadi zonk! (gagal klaim),” katanya.

Sementara bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan atau dari dinas terkait, sampai saat ini belum ada atau hadir melihat langsung kondisi anaknya Yang menangis menahan sakit setiap hari.

Menurut Muhamad Ihcanudin, ayah Ziyan Hafiz, anaknya menderita kelainan jantung, iritasi paru-paru, pengapuran sendi sudah satu tahun. Dan sudah berobat kemana-mana. Dari RSUD Bob Bazar Kalianda sampai dirujuk ke RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung dan dirujuk lagi ke RS Harapan Kita di Jakarta. Dan klinik-klinik yang ada di sekitar Provinsi Lampung, dan biaya yang tidak sedikit.

“Kami bingung dan lagi pusing bagaimana biaya berobat operasi jantung nanti. Sementara waktu tidak lama lagi, sekira satu bulan setengah. Awal Februari kmai harus berangkat ke Jakarta. Sedangkan kami belum ada gambaran untuk pinjaman uang, untuk biaya berobat dan bekal selama di rumah sakit nanti,” kata M. Ihcanudin.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, melalui dinas terkait, bisa membantu biaya pengobatan putranya agar bisa hidup normal layaknya balita yang lainnya.

“Saya berharap Bapak Bupati Lampung Selatan dan para pejabat dinas terkait agar bisa membantu biaya berobat anak kami. Dan saya juga selalu berdoa supaya ada dermawan tergerak membantu kami, agar bisa berobat operasi anak saya sampai sembuh. Agar bisa seperti anak-anak yang lainnya, yang normal, yang sehat,” katanya.

Menirut Ihcanudin, berat badan anaknya selalu menurun saat kondisinya ngedrop. Dan masih minum ASI. Ketika diganti susu formula, anaknya tidak mau. Sementara, tiap hari wajib minum obat untuk pereda nyeri. Karena meringis kesakitan setiap hari. Karena usia 2 tahun, tidak bisa apa-apa (jalan, ngomong atau bicara) akibat kondisi yang dideritanya tersebut. Namun selaku orang tua apapun akan kami lakukan demi kesembuhan anak kami,” ucapnya. (hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini