Lampung Selatan Gelar Rakor Stabilitas Harga dan Serapan Gabah

0
412

LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Guna membantu petani, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitas Harga dan Serapan Gabah, di ruang Sekdakab setempat, Senin (31/10/2022).

Stabilitas harga dan serapan gabah merupakan langkah strategis guna mengamankan produksi padi, stok beras dan harga pada saat musim panen serta mengikuti pola musim panen di Indonesia.

Rakor tersebut dipimpin langsung Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Thamrin dan dihadiri jajaran pemerintah daerah, Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Kalianda, Darul Lim Octo serta perwakilan pengusaha pegilingan padi dari Kecamatan Palas.

Thamrin mengatakan, rakor terkait petani akan menghadapi panen dan pasca panen setelah terjadi kebanjiran juga terkait dengan isu harga gabah yang kurang pasti.

“Jika harga gabah mahal nanti pengusaha berkendala karena kalau harga rendah petani juga menjerit. Oleh karena itu bagaimana harga gabah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga daya beli masyarakat dan harga jual beras juga meningkat,” ujarnya.

“Ini tugas kami untuk menstabilkan harga bahan pokok. Karena jika suatu saat negara nanti akan menghadapi krisis ataupun terhadap bencana yang lain kami sudah siap, sehingga tidak terjadi kerugian yang besar,” ujarnya.

Menurut, pada saat musim basah produksi padi lebih besar dari pada musim kering, maka diperlukan pengelolaan ketersediaan yang baik sehingga tidak ada gejolak permintaan dan gejolak harga di masyarakat.

Dia mengatakan, penggiling padi merupakan pihak yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan khususnya beras pengelolaan yang profesional menjadi tujuan keberhasilan stabilitas serat gabah yang menjaga harga di tingkat petani.

Ketahanan pangan harus terus ditingkatkan, memperkuat sinergitas sebagai upaya menghasilkan suatu terobosan yang dapat memotret segala tantangan mengoptimalkan peran penggilingan-penggilingan padi kecil diharapkan juga dapat menjaga stok beras, harga dan kualitas, ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengatakan, tahun 2021 kabupaten itu mengalami surplus beras, berdasarkan angka BPS luas panen padi 51.178 hektare (ha).

Produksi gabah kering (GKG) sekira 330.326 ton dan jika dikonversi menjadi beras sekira 193.526 ton, sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021 berjumlah 1.057.664 jiwa dengan kebutuhan konsumsi 80,88 kg/kapita/tahun, maka konsumsi beras masyarakat Lampung Selatan sekira 85.543,86 ton sehingga pada tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan surplus beras 107.982, 14 ton,” katanya.

Perkiraan luas panen Januari hingga Desember tahun 2022, sekira 70.267 ha dan untuk perkiraan sasaran sarapan gabah untuk panen pada bulan November dan Desember ± 4.232 ha dengan target produktivitas rata-rata 6,5 ton/ha, sehingga produksi yang masih tersisa ± 27.508 ton gabah kering panen, katanya. (hen/ari/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini