Kementan : Metode “Smart Farming Low Cost” Dapat Mendukung Pertanian

0
672
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian RI Jan S Maringka saat meninjau penggunaan "Smart Farming Low Cost" di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung. Jumat, (14/10/2022). (Ant)

LAMPUNG, WARTAALAM.COM – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian Jan S Maringka mengatakan, metode “Smart Farming Low Cost” yang dikembangkan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung dapat mendukung kegiatan pertanian.

“Modern Smart Farming Low Cost, yang merupakan metode pengembangan pertanian cerdas dimana teknologi itu menggunakan Internet of Thing (IoT), yang dapat mendukung kegiatan pertanian,” katanya, di Lampung Selatan, Jumat (14/10/2022).

Menurut dia, selain biaya operasional rendah metode pertanian modern yang dikembangkan BPP Lampung tersebut juga cocok diterapkan di berbagai lahan pertanian.

“Kami harap metode irigasi modern ini bisa mendukung pertanian Indonesia, saat dunia mengalami krisis pangan,” ujarnya.

Terkait menjaga ketahanan pangan, Jan mengatakan, hal tersebut membutuhkan kerja sama dari semua pihak terkait sebab Kementan tidak dapat bekerja sendiri.

Upaya pengelolaan potensi lahan menjadi pengembangan pertanian unggulan adalah bentuk membangkitkan kesadaran bersama untuk menjaga ketahanan pangan harus dimiliki semua pihak, sehingga potensi gangguan ketahanan pangan dapat dikendalikan, katanya.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung Abdul Roni Angkat, mengatakan smart farming yang dikembangkan menggunakan biaya sangat murah, sehingga dapat dengan mudah diterapkan oleh petani dengan modal terbatas.

“Konsep Smart Green House Low Cost tersebut, juga sedang diujicobakan di lahan terbuka di BPP Lampung. Sistem pertanian berbasis teknologi kami kembangkan ini bisa membantu petani meningkatkan hasil panen baik kuantitas maupun kualitas,” kata dia. (amar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini