LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Tim Gabungan Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) Pasar dalam rangka monitoring dan evaluasi harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang puasa Ramadhan 1443 H, di Pasar Kalianda dan Pasar Sidomulyo, Kamis (31/3/2022).
Pada kegiatan tersebut, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan Yusri, selaku koordinator tim, di dampingi Kadis Ketahanan Pangan Yansen Mulia, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Intji Indriati, Kadis Perternakan & Keswan Rini Ariasih, Kabag Perekonomian, Marlena serta perwakilan dari perangkat daerah terkait.
Dari hasil monitoring di lapangan, kordinator tim menyampaikan, secara umum harga sejumlah bahan pokok dan bahan penting lainnya dari kedua pasar tersebut masih stabil dan stok tersedia setidaknya sampai bulan puasa dan Idul Fitri.
Semua harga kebutuhan pokok jelang puasa Ramadan dan Idul Fitri tersedia, ujar Yusri.
Harga komoditi yang naik saat ini seperti cabe rawit, cabe merah, bawang merah, kacang tanah dan buncis. Sedangkan harga komoditi yang turun seperti bawang putih, wortel, dan tomat buah, katanya.
Menurut Yusri, tim tidak menemukan daging gelonggongan, ayam tiren, dan makanan kadaluarsa di kedua pasar yang dikunjungi.
Tidak ada daging gelonggongan atau makanan kadaluarsa, akan tetapi masih ditemukan makanan dalam kemasan yang tidak diberi label dan nomor registrasi tetapi sudah dilakukan teguran dan pembinaan, ujar dia.
Sementara, dari hasil kegiatan di Pasar Kalianda dan Sidomulyo diperoleh harga eceran tertinggi dan kisaran fluktuasi harga beberapa kebutuhan pokok seperti :
Minyak goreng kemasan Rp. 23.000 s.d Rp. 24.000
Telur ayam ras Rp. 24.000 (tetap di dua pasar)
Gula pasir kemasan Rp. 16.000 (tetap di dua pasar)
Daging ayam/ekor Rp. 40.000 s d Rp. 45.000
Cabe merah Rp. 32.000 s.d Rp. 33.000
Bawang merah Rp. 25.000 ke Rp. 30.000 dan lain sebagainya.
Untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, tim gabungan akan terus memantau harga di pasaran, terutama harga sembako.
“Kami, tim monitoring akan melakukan pengawasan pendistribusian dan stok sembako, melakukan pembinaan secara continue, baik bagi penjual dan produsen tentang keamanan pangan, serta pengetahuan masyarakat juga perlu ditingkatkan agar masyarakat mengenali makanan yang sehat dengan membuat stiker atau spanduk di pasar-pasar,” katanya. (hen/rif/kmf)