LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM – Winarni Nanang Ermanto Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan (Lamsel) Winarni Nanang Ermanto hadiri dan paparkan program pada Intervensi Spesifik Penangan Stunting, di Kecamatan Palas, Jumat (11/3/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas merupakan undangan yang diajukan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dalam hal penanganan stunting.
Cahyanto, kepala Desa Mekar Mulya mengatakan awal dirinya menjadi kepala desa, ada 32 anak yang dinyatakan stunting dan Maret ini tersisa 17 anak.
“Sewaktu dilantik jadi kepala desa November 2021 ada 32 anak yang stunting. Alhamdulillah dalam waktu 5 bulan sekarang tersisa 17 anak,” ucapnya.
Menurutnya, capaian itu bisa diwujudkan merupakan kerjasama pemerintahan desa dengan dinas-dinas terkait yang mendukung program penurunan stunting di Lampung Selatan.
Menurut dia, untuk mendukung penurunan stunting, Program Swasembada Gizi, pihaknya mengupayakan program penggemukan sapi, Kelompok Wanita Tani (KWT), peningkatan sektor pertanian, dan perkebunan, pembinaan makanan sehat kepada ibu hamil dan balita.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Provinsi Lampung Uki Baduki mengatakan dalam menurunkan kasus stunting diperlukan analisis yang mendalam untuk menentukan penyebabnya.
Pembinaan melalui OPD terkait dibutuhkan untuk memberikan edukasi kepada para tenaga PAUD, ibu hamil dan juga remaja yang akan melakukan pernikahan, harus diberikan secara menyeluruh dan merata, ujarnya.
Dia mengapresiasi program Swasembada Gizi yang telah dilakukan di Lampung Selatan. Program itu sudah mendapatkan predikat penurunan stunting terbaik di skala nasional.
Dalam kegiatan itu hadir juga Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Novi Franika, kepala OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan, Camat Palas Rosalina, Ketua DWP Lampung Selatan Yani Thamrin.
Sementara itu, Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto mengatakan pada 2019 bersama OPD terkait meluncurkan Program Swasembada Gizi yang bertujuan menuntaskan kasus stunting.
“Tahun 2019 tercatat 29 persen kasus stunting di Lampung Selatan, dengan adanya program Swasembada Gizi Alhamdulillah, Agustus 2021 menurun menjadi 2.63 persen,” katanya.
Pada kesempatan itu, Winarni juga memaparkan lima layanan di Program Swasembada Gizi, Layanan KIA, Layanan Konseling Gizi, Sanitasi dan Air Bersih, Layanan PAUD dan Layanan Sosial.
Layanan PAUD terdapat memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Lima layanan tersebut merupakan program yang harus diberikan secara spesifik masing- masing OPD terkait kepada warga.
“Di program kami ini ada yang namanya 1000 Hari Pertama Kehidupan, tetapi secara tidak langsung apa yang kami lakukan juga mencakup dalam memperhatikan 8000 Hari Pertama Kehidupan,” ujarnya.
Menurut dia, dalam mensosialisasikan Program Swasembada Gizi, para OPD dan lintas sektor langsung memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar dipahami apa saja hal–hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi stunting.
Dalam menuntaskan stunting dengan program Swasembada Gizi, kata dia, butuh kerjasama dan gotongroyong dari semua lintas sektor mulai tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa. (hen/rif/kmf)