Pertamina Gandeng Dinas Kehutanan Sumsel Lestarikan Pohon Unglen

0
116

BANDAR LAMPUNG – WARTAALAM.COM – PT Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel melalui Depot Pengisian Pesawat Udara Sultan Mahmud Badaruddin II (DPPU SMB II) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen untuk terus melakukan pelestarian flora dan fauna khas Sumsel melalui kolaborasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel.

Hal tersebut tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan Program Keanekaragaman Hayati yang dilanjutkan dengan penanaman secara simbolis bersama-sama tanaman endemik Sumsel, di Hutan Wisata Puntikayu Palembang, Rabu (8/9/2021).

Setelah acara penanaman bibit unglen, damar, dan pinus, rencananya akan diadakan pelatihan selama satu hari untuk 30 remaja anggota Kemudi (Kelompok Pemuda/i Cinta Lingkungan).

Mereka diberi pelatihan tentang cara pemeliharaan, perawatan, dan pembesaran bibit pohon langka lokal tersebut, selain itu mereka juga diberikan pelatihan cara budi daya lebah Trigona dan cara pengelolaan tanaman jenis kayu putih dan serai wangi.

Program ini diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam menambah jumlah plasma nutfah tanaman langka tersebut, dan menjaga kelestariannya sampai ke anak cucu, ujar Sultan, ketua Kemudi.

Selain itu, Sultan menambahkan bahwa program ini dapat menambah pengetahuan dan pendapatan dari hasil pengelolaan lebah Trigona dan produk olahan berbahan dasar dari jenis tanaman kayu putih dan serai wangi yang diberikan kepada para anggota Kemudi ini, karena latar belakang yang berasal dari pekerja serabutan dan anak-anak putus sekolah.

Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn) atau biasa disebut dengan istilah kayu besi, bulian atau orang Sumsel biasa menyebutnya unglen, adalah flora endemik Sumsel yang sudah mengalami kepunahan.

Unglen memiliki empat macam manfaat.  Di bidang ekonomi, memiliki nilai jual tinggi, karena batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan konstruksi berat di antaranya untuk jembatan, rumah, bantalan rel kereta api, tiang listrik, dan lain sebagainya.

Bidang ekologi, dapat menjadi sarangnya orang utan, mampu menyerap karbondioksida, menghasilkan oksigen, mengurangi pengaruh efek rumah kaca, akarnya mampu menahan dan mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor.

Bidang kesehatan, biji dan buah pohonnya dapat menjadi obat herbal dengan fungsi dapat menghitamkan rambut, menghambat tumbuhnya uban, dan dapat menjadi penghilang bengkak.

Bidang pariwisata, karena usianya yang bisa mencapai ratusan tahun bahkan lebih, dapat memunculkan daya tarik estetik yang luar biasa untuk warga yang melihat dan mempelajarinya sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa.

Dengan adanya program ini, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Panji Tjahjanto sangat berterima kasih dan mendukung penuh setiap kegiatannya, karena hasil dari tujuan program ini dapat menambah jumlah tanaman unglen yang saat ini hampir punah.

Selain itu, juga dapat menambah jumlah plasma nutfah yang ada di Hutan Wisata Punti Kayu, sekaligus dapat menghidupkan kembali hutan konservasi, karena beberapa tahun terakhir sempat tidak terawat akibat pandemi Covid-19, dan paling penting dari program ini adalah dapat menjadikan para pekerja serabutan dan anak-anak putus sekolah di lingkungan sekitar Hutan Wisata Punti Kayu ini bisa memiliki ilmu pengetahuan di bidang lingkungan dan kehutanan serta menambah pendapatan ekonomi mereka secara berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Sumbagsel Umar Ibnu Hasan mengungkapkan, program CSR ini merupakan implementasi dari lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG-environment, social, and governance) dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-15, melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini