Kalimantan Timur, WARTAALAM.COM – Tim putri Lampung yang turun di nomor pertandingan beregu menduduki peringkat lima nasional dalam babak kualifikasi PON XX Papua (Kejurnas) Tenis Meja yang digelar di GIR Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Manajer Tim Lampung Herlim Sunandar dan Pelatih Tim Mirhan, Kamis (8/11) malam, pada kejuaraan nasional tersebut, regu putri DKI Jakarta menempati urutan pertama diikuti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sedangkan untuk regu putra, Lampung menempati urutan 10, di bawah Papua Barat, Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, dan Sumatera Barat.
“Kita tidak mengejar juara pada nomor perseorangan, ganda, dan ganda campuran. Kita ikut kerjuaraan hanya untuk meraih tiket PON XX Papua dan itu sudah didapat setelah regu putra dan putri menjadi juara pool,” katanya.
Mengenai kepastian cabang tenis meja tampil di PON XX tersebut, Herlim mengatakan, usai menggelar Kejuaraan Nasiomal sekaligus babak kualifikasi PON 2020 di Papua, di GOR Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI) langsung mengadakan rapat koordinasi program kerja dan keikutsertaan cabang tersebut di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
Rakor yang diselenggarakan di Gedung KONI Provinsi Kalimantan Timur, Senin (4/11) tersebut diikuti seluruh daerah peserta kejuaraan. Seluruh peserta rakor dan kejuaraan meminta kepastian keikutsertaan tenis meja di PON. Dan rencananya, Ketua Umum PTMSI Papua, Jhon Betaubun akan membawa hasil rakor tersebut kepada gubernur Papua, kata Herlim Sunandar, manajer tim Lampung.
“Kami, pengurus PTMSI dari berbagai daerah meminta PB PTMSI menyelesaikan masalah tersebut. Buap apa diadakan kejuaraan nasional dan babak kualifikasi jika tidak dipertandingkan di PON . Selain itu PON merupakan barometer serta pemicu pembinaan,” ujarnya.
Menurut dia, hasil rakor memutuskan Ketua Umum PB PTMSI, Peter Layardi beserta jajarannya termasuk Sekum PTMSI Kalimantan Timur, Amirulah selaku tuan rumah kejurnas dalam waktu dekat akan membicarakan masalah tersebut dengan gubernur Papua sebagai tuan rumah PON 2020. (raf)
