Bandarlampung, WARTAALAM.COM – Sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi beras, Bulog Divre Lampung dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat harus melakukan pemetaan daerah pangan.
Walau Bulog telah memiliki kualitas beras standar premium dan medium, harus tetap memperhatikan beras standar masyarakat, kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, kemarin.
Menurut dia, Bulog dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura harus memetakan wilayah yang dapat ditingkatkan kuantitasnya, seperti di Rawajitu dan wilayah lain.
Hal tersebut, dilakukan agar warga dapat memperoleh beras dengan mudah, kata Arinal.
Dia juga minta kedua instansi bisa bersama-sama memetakan suatu wilayah yang tidak bisa dipaksakan kualitasnya, namun masih bisa ditingkatkan kuantitasnya.
Menurut dia, setelah daya dukung kuantitiasnya kuat, maka daya dukung terkait kualitas akan dilakukan.
Bulog harus membuat pemetaan daerah pangan. Dari daerah yang memiliki beras berkualitas standar, lalu daerah yang benihnya asal-asalan, cara panennya masih kurang, dan lainnya, ujar dia.
Sebelumnya, Bulog lebih terkonsentrasi dalam penanganan beras yang bersifat standar karena ketika itu kemampuan anggaran khusus untuk rakyat miskin.
Terkait stok beras, Provinsi Lampung memiliki stok yang cukup bahkan mampu menyuplai daerah lain.
Arinal merencanakan menginformasikan dalam rakor gubernur se-Sumatera jika Lampung siap menyuplai beras untuk daerah yang membutuhkan.
“Kita punya potensi beras kualitas premium, medium, dan standar, ketika mereka butuh maka kita siap menyuplainya,” ujarnya.
Arinal mengatakan, Lampung menyumbang sekira 40 persen kebutuhan pangan dan 11 komoditas ke Jakarta. (Red)
