BANDAR LAMPUNG, WARTAALAM.COM — Pemanfaatan wakaf tunai dengan jangka waktu diberikan untuk usaha produktif yang bisa dikelola oleh pondok pesantren atau panti asuhan. Tujuannya, agar pondok pesantren dan panti asuhan memiliki usaha mandiri dan dapat melatih santri atau anak panti asuhan berwirausaha di kemudian hari.
“Salah satunya seperti yang kami berikan kepada Panti Asuhan Budi Mulya 2 ini. Kami berharap wakaf tunai dengan jangka waktu yang kami berikan ini bisa menjadi prototype bagi panti asuhan lainnya,” kata Ketua BWI Lampung Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc, Jumat (15/11/2019).
Hal itu dikatakan Firmansyah, usai penandatanganan kerjasama bantuan bergulir wakaf tunai dengan pimpinan Panti Asuhan Budi Mulya 2, H. Banan Husni, didampingi Rahmalia Saputri, S.Kom., M. Eng.
“Alhamdulillah, walau baru dua bulan ini diresmikan, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lampung sudah memiliki dana cukup untuk membantu nazir (penerima wakaf),” kata Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu.
Firmansyah menjelaskan perjanjian kerjasama dengan Panti Asuhan Budi Mulya 2 ini dengan pengembalian berjangka selama 3 tahun ke depan. “Harapan kami, agar panti asuhan bisa mengembangkan usaha dan bisa mandiri. Terlebih, kami memang diberikan untuk membantu hal-hal yang produktif,” kata dia.
Dia juga mengatakan BWI selain sebagai nazir juga sebagai pemberi wakaf tunai. Sejak dilantik oleh Ketua BWI Pusat Prof. M. Nuh, beberapa bulan lalu, banyak kegiatan yang sudah dilakukan BWI Lampung.
“Alhamdulillah, dari sosialisasi yang kami lakukan banyak mendapat respon positif. Bahkan, saat ini, sudah banyak santri ponpes yang melakukan Jumat Berwakaf dan wakaf yang sudah kami miliki sampai lebih dari Rp200 juta, dan ini harus kita manfaatkan demi kepentingan umat,” kata Firmansyah.
Sementara, Pimpinan Yayasan Panti Asuhan Bina Mulya 2 H. Banan Husni mengatakan sangat berterima kasih dengan bantuan wakaf tunai dengan jangka waktu dari BWI Lampung. “Kami berharap bantuan ini bisa memacu kami untuk mengembangkan usaha dan bantuan bergulir ini dapat kami kembalikan tepat waktu,” kata dia.
Dia mengatakan, selama ini, memang panti asuhan yang dibinanya sudah mendapatkan pendanaan dari donatur dan dermawan. “Dengan adanya bantuan pinjaman modal dari wakaf tunai ini, semoga ke depan kami bisa ikut berperan dengan membuat model yang sama untuk panti asuhan lainnya,” kata Banan.
Sedangkan Rahmalia Saputri yang juga dosen IIB Darmajaya menjelaskan wakaf tunai yang diberikan BWI Lampung ini, selain sebagai modal usaha juga menyiapkan anak-anak panti pelatihan wirausaha, agar ke depannya mereka juga bisa mandiri.
“Mengingat, tidak akan selamanya anak-anak itu tinggal di panti. Dengan pelatihan yang akan kami berikan, ke depan mereka bukan hanya menjadi beban tapi juga bisa memberdayakan masyarakat lainnya,” kata dia. (**)