Menjadi Tujuan Utama Wisata, Lampung Selatan Target 1 Juta Wisatawan pada 2024

0
1369

Lampung Selatan, wartaalam.com–Kabupaten Lampung Selatan, dengan keindahan alam yang memukau dan kekayaan budayanya yang beragam telah menjadi tujuan wisata impian bagi masyarakat.

Untuk menyambut itu, Kabupaten Lampung Selatan terus berbenah mempercantik diri. Saat ini, kabupaten berjuluk bumi Khagom Mufakat ini telah layak disebut sebagai di antara destinasi wisata utama di Provinsi Lampung, bahkan di Pulau Sumatera.

Betapa tidak, hingga Mei 2024 ini saja, tercatat sekira 941.667 wisatawan telah mengunjungi kabupaten tersebut untuk menjelajahi keindahan alam serta objek wisata yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Kurnia Oktaviani mengatakan, kunjungan wisatawan tersebut masih didominasi wisatawan domestik.

“Paling banyak dari Sumatera Selatan seperti Palembang, lalu ada dari Medan. Kemudian dari Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten dan Tangerang sekitarnya,” ujar, Selasa, (28/5/2024).

Bahkan, wanita berhijab ini berani menargetkan, tahun 2024 merupakan kali pertama kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan dapat menembus sekira 1 juta orang. Yang mengukuhkan daerah telah pantas disebut sebagai daerah tujuan utama wisata.

“In syaa Allah tahun 2024 akan menjadi tonggak sejarah, kunjungan wisatawan ke daerah kamu dapat menembus 1 juta orang untuk kali pertama,” katanya.

Optimisme tersebut dia ungkapkan atas dasar grafik angka kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan setiap tahunnya terus menunjukkan trend positif. Selalu mengalami peningkatan yang signifikan, yang hingga kini telah tercatat nyaris 1 juta orang.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kunjungan, seperti tersedianya infrastruktur jalan tol, peningkatan dan pengembangan kualitas objek wisata.

Kemudian, pilihan objek wisata yang beragam hingga pemasaran yang aktif, baik melalui promo antar wisatawan yang bertukar informasi dan pengalaman maupun promo secara massif stakeholder.

Menurut dia, pada 2020 kunjungan wisatawan tercatat hanya sekira 236.173 orang. Kemudian 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, meningkat lebih dari 100% yang mencapai 449.479 orang.

“Begitu juga dengan 2022, mengalami lonjakan hingga 200.000 pengunjung hingga 616.792 orang. Dan pada 2023 tetap terus mengalami kenaikan sekira 743.228 orang,” ujarnya.

Dinas Pariwisata, kata dia, setidaknya telah menginventarisasi sekira 82 objek wisata yang ada.

Ke-82 objek wisata itu terbagi pada 4 jenis wisata, seperti objek wisata bahari 42, wisata alam 23 objek, wisata budaya sejarah 8 objek dan wisata terpadu dengan 9 objek.

Sesuai arahan, Bupati setempat Nanang mengungkapkan, masa depan Lampung Selatan ada di pariwisata.

Untuk itu, Dinas Pariwisata diminta memaksimalkan potensi tersebut, dengan melakukan pembinaan dan pengembangan pariwisata yang meliputi pemasaran dengan melakukan branding dan promosi.

Kemudian secara kontinu atau berkelanjutan melakukan pemantauan hingga evaluasi dan juga menjalin kerja sama dengan stakeholder atau pihak terkait.

“Pak bupati berpesan, daerah Lampung Selatan memiliki potensi yang belum tentu dimiliki daerah lain. Yakni salah satu daerah yang dianugerahi alam yang indah. Maksimalkan potensi tersebut sesuai dengan tupoksi untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Erdiansyah, seperti tak ingin kalah mengungkapkan, jika Dinas PMD kini bersama pemerintah desa telah mengembangkan konsep desa wisata.

Menurut dia, pemerintah desa diminta untuk mendata potensi-potensi pariwisata yang ada di desanya masing-masing untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan.

“Desa wisata merupakan desa yang dapat memaksimalkan potensi desanya dengan pesona wisata yang telah dikembangkan untuk menarik minat calon wisatawan yang akan berkunjung,” katanya.

Dia mengatakan, sejumlah desa wisata telah berhasil mengembangkan potensi wisatanya untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan.

Bahkan menurut dia, perkembangan tersebut telah diakui secara nasional dengan ganjaran penghargaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu.

Seperti Desa Wisata Kelawi dan Desa Wisata Totoharjo di Kecamatan Bakauheni, Desa wisata Kunjir dan Desa Wisata Sukaraja di Kecamatan Rajabasa. Kemudian ada juga Desa Wisata Way Kalam dan Desa Wisata Tamanbaru di Kecamatan Penengahan.

“Kemudian berlanjut Desa Wisata Kecapi di Kecamatan Kalianda dan Desa Wisata Srikaton di Kecamatan Tanjung Bintang. Bahkan untuk Desa Wisata Kelawi, pada 2023 lalu berhasil meraih Juara II Nasional untuk Kategori Desa Wisata Maju oleh Kementerian Parekraf RI,” katanya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini