Pemkab Lampung Selatan dan BSIP Gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian

0
47

Lampung Selatan, wartaalam.com – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Lampung menggelar pelatihan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Komoditas Tanaman Pangan.

Kegiatan pelatihan yang dibuka Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Keuangan Achmad Herry didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Bibit Purwanto, berlangsung di Negeri Baru Resort (NBR) & Hotel Kalianda, Selasa (27/2/2024).

Hadir dalam kegiatan itu Kepala BSIP Provinsi Lampung, Rachman Jaya, serta para petani, penyuluh, dan petani penangkar peserta pelatihan penguatan kapasitas penerap standar pertanian tanaman pangan.

Ketua pelaksana kegiatan, Nasriati mengatakan, tujuan dilaksanakannya pelatihan itu menguatkan kapasitas penerap standar pertanian tanaman padi dan jagung di lima kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.

“Kemudian meningkatkan penerapan standar pertanian dan meningkatkan produksi padi serta jagung,” katanya.

Pertemuan penguatan kapasitas tersebut diikuti sekitar 100 orang, terdiri dari 70 petani, 25 penyuluh pendamping, dan 5 penangkar benih.

“Peserta kegiatan ini berasal dari Kecamatan Kalianda, Sidomulyo, Sragi, Palas, Penengahan, Way Panji, Candipuro, Ketapang, dan Bakauheni,” tuturnya.

Sementara, Kepala BSIP Provinsi Lampung Rachman Jaya mengatakan, selain menjadi penyangga pangan khususnya beras, juga menjadi lumbung padi nomor 6 yang berkontribusi besar untuk Indonesia.

Menurut dia, sebagai ibukota negara, 40% kebutuhan tanaman pangan di Jakarta dipenuhi Provinsi Lampung.

“Jadi kalau (tanaman pangan) Provinsi Lampung ini bermasalah, maka negara ini juga bermasalah. Dan kabupaten penyangga utama itu Lampung Selatan,” ujarnya..

Menurut dia, untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi diperlukan penggunaan benih unggul terstandar dan memperbanyak unit penangkaran pembenihan di wilayah-wilayah sentra dan potensi padi. Di antaranya di Kabupaten Lampung Selatan.

“Kami sama-sama kembali belajar karena yang namanya pertanian itu tidak ada yang statis. Teknologi selalu dinamis, mengalami perubahan dari waktu ke waktu,” katanya.

Sementara itu, Achmad Herry yang membuka kegiatan itu berharap para petani melakukan usaha di bidang pertanian dengan standar yang telah ditentukan.

Dia meminta seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan baik sehingga bisa mendapat ilmu yang bermanfaat untuk pertanian di daerah masing-masing.

“Melalui pelatihan ini para petani diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang standar instrumen pertanian. Sehingga hasil yang dicapai sesuai yang diharapkan,” katanya. (amar/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini