PRINGSEWU, WARTAALAM.COM – Sejumlah pedagang nasi uduk di kawasan Pringsewu, Provinsi Lampung mengeluh. Betapa tidak, harga beras akhir-akhir melambung dan konsumen berkurang.
Seorang pedagang nasi uduk di Kelurahan Pringsewu Utara, Kecamatan Pringsewu, Tuti mengatakan saat ini harga beras di kawasan tersebut mencapai Rp14.000/kg.
Sedangkan untuk beras kemasan ukuran 10 kg, sebagaimana yang ia biasa dapatkan harganya mencapai Rp 135.000 hingga Rp137.000 tergantung kualitas.
Dalam sehari ia berjualan nasi uduk rata-rata menghabiskan 3 kg beras.
Walau harga beras melambung tinggi, ia tidak menaikkan harga nasi uduk maupun mengurangi takaran.
“Saya tetap menjual nasi uduk dengan harga biasa dan tidak mengurangi takaran. Saya bingung, mau dinaikkan harga, konsumen pasti mengeluh, begitu juga kalau saya kurangi takaran. Bisa-bisa konsumen saya lari,” katanya.
Jangankan mendapatkan untung, kata dia, saat sekarang ini pulang modal saja bagus.
“Saya tetap berjualan dengan harga dan porsi yang sama hanya untuk menjaga konsumen tidak beralih, dengan harapan harga beras segera stabil,” katanya.
Selain harga beras, Tuti juga mengeluhkan ikut naiknya harga sayur-mayur dan bumbu dapur.
Menurutnya, hampir semua komoditas yang berkaitan dengan kebutuhan makan sehari-hari ikut melonjak.
“Saya berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar harga beras maupun kebutuhan pangan lainnya kembali normal,” katanya.
Naiknya harga beras bukan hanya dikeluhkan para pedagang makanan, namun juga ibu-ibu rumah tangga.
Mereka berharap pemerintah kembali menurunkan dan menstabilkan harga beras maupun kebutuhan lainnya. (pon)