LAMPUNG TIMUR, WARTAALAM.COM – Menindak lanjuti pernyataan Laskar Merah Putih Markas Cabang Lampung Timur atas sikap dan Gaya pemimpin organisasi daerah (OPD) melakukan pola atau gaya adu domba antarormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Berjuluk Bumei Tuwah Bepadan. LSM Gerakan Cinta (Genta) menyampaikan pernyataan sikap. Segera angkat kaki untuk pejabat pengadu domba.
Ketua Genta Lampung Timur, Fauzi Ahmad menyampaikan kecewa atas sikap pejabat tingkat eselon II yang telah nyata dan terang-terangan menganut gaya adu domba.
Pernyataan tersebut disampaikan karena kecewa terhadap pemimpin daerah yang melakukan pembiaran kepada para pembantunya (kepala dinas, red).
“Sangat tidak elok bergaya seperti jaman penjajahan, saat ini kita telah merdeka, dan kami masyarakat ini sudah tidak bodoh lagi, jadi saya selaku ketua Genta, dan mewakili kalangan muda, meminta bupati tegas terhadap bawahannya, baik sengaja ataupun tidak sengaja, telah melukai hati masyarakat karen kepala daerah itu bukan lagi milik golongan atau kelompok-kelompoknya, melainkan milik warga kabupaten, tanpa membeda-bedakan,” ucap Fauzi kepada media ini Sabtu (12/8/2024/3) siang.
Seperti sebelumnya, pernyataan LMP, ketua Genta Lampung Timur menyampaikan hal yang sama.
“Sebaiknya pak Bupati mengambil sikap tegas terhadap dua l
kepala OPD karena Lampung Timur tidak butuh pejabat yang memecah belah persaudaraan masyarakat, terlebih organisasi kepemudaan. Berkemungkinan akan terjadi perpecahan apabila ini dibiarkan. Kami minta bupati cepat bersikap,” katanya.
Seperti dirilis sebelumnya, dua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kesbangpol dan BPKAD Lampung Timur telah dengan sengaja membuat kebijakan yang mengkotak-kotakan ormas dan LSM di kabupaten itu.
Di antaranya membuat kebijakan dengan membeda-bedakan ormas.
BPKAD membuat kebijakan dengan cara membeda-bedakan pencairan proyek APBD Tahun Anggaran 2022. (fir)