JAKARTA, WARTAALAM.COM – Tim Polda Metro Jaya dan Bareskrim melakukan penyidikan lanjutan dalam kasus sindikat jual beli ginjal jaringan internasional. Tim dipimpin Dirreskrumum Polda Metro Jaya bertolak ke Bali.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, para korban sindikat jual beli ginjal tersebut diberangkatkan ke Kamboja dari Bali.
“Wilayah Bali kaitannya adalah tempat pemberangkatan para korban jual beli ginjal. Dan menjadi pintu pemberangkatan,” kata Trunoyudo, di Polda Metro Jaya, Selasa, 25 Juli 2023.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memimpin penyidikan itu.
“Saat ini tim masih melakukan serangkaian kegiatan di wilayah Bali,” ujar dia.
Trunoyudo belum mengungkapkan secara detail hasil dari penyidikan di Bali. “Tentu hasilnya nanti secara detail dari pejabat teknis atau Dirkrimum,” kata dia.
Sebelumnya Polri menangkap total 12 orang tersangka penjualan ginjal jaringan internasional.
“Dari 12 tersangka, 10 merupakan bagian sindikat, di mana dari 10 orang, sembilan adalah mantan donor,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis, 20 Juli 2023.
Dari 12 orang tersebut, ada satu orang anggota Polri berinisial Aipda M dan satu oknum petugas imigrasi. Aipda M memiliki peran, para pelaku tidak terlacak aparat kepolisian.
“Dia ini anggota yang berusaha mencegah, merintangi, baik langsung atau tidak langsung, proses penyidikan yang dilakukan tim gabungan, dengan cara menyuruh membuang HP, berpindah-pindah tempat, pada intinya menghindari pengejaran dari pihak kepolisian,” katanya. (red)