BANDAR LAMPUNG, WARTAALAM.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan cadangan beras yang ada di daerahnya telah mencukupi untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Cadangan beras daerah terkhusus bagi Provinsi Lampung saat ini cukup dan aman untuk menunjang kebutuhan konsumsi masyarakat, ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Rabu (9/11/2022).
Ia mengatakan, saat ini jumlah ketersediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 36.000 ton dan jumlah tersebut mampu mencukupi konsumsi hingga Maret 2023.
Telah dibicarakan dengan Bulog untuk cadangan beras cukup sampai Maret 2023, ditambah lagi pada periode November hingga Desember masih ada 500 hektare yang bisa dipanen. Meski saat ini adalah musim rawan karena baru masuk musim tanam, katanya.
Menurut dia, kehadiran 500 hektare lahan sawah yang siap untuk dipanen tersebut bisa mendorong penguatan cadangan pangan di Lampung, bahkan termasuk di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
“Dengan adanya lahan sawah yang siap panen seluas 500 hektare, dan adanya cadangan beras di gudang Bulog tersebut dapat mencukupi konsumsi lokal ataupun menyumbang bagi daerah lainnya di Sumatera dan sekitarnya,” katanya.
Menurut dia, meski sempat terjadi bencana banjir di sejumlah lokasi sentra tanaman padi, tetapi kerusakan yang disebabkan tidak terlalu mempengaruhi cadangan beras daerah.
“Terkait adanya banjir di beberapa lokasi seperti di Tanggamus hanya puso lima hektare, dan di Lampung Selatan saat ini masih dalam pendataan mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap cadangan pangan daerah,” ujarnya.
Ia mengatakan, petani yang sawahnya mengalami puso akibat banjir akan diberi bantuan penggantian benih, serta bagi yang ikut serta dalam KUR akan menerima asuransi petani.
“Kalau ada yang puso di kabupaten dan kota bisa mengajukan bantuan benih, ini akan diberikan selagi masih tersedia, dan yang ikut KUR akan dapat asuransi,” ujar dia.
Melalui bantuan benih, KUR, dan program asuransi petani, ia mengharapkan tiga hal tersebut menjadi antisipasi mengatasi kerugian petani dan membuat petani terus berproduksi untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
Lampung juga ikut berkontribusi meski tidak banyak menyumbang bagi cadangan beras nasional, sehingga akan terus diupayakan agar cadangan beras daerah tercukupi dan produktivitas petani dan lahan pertanian terjaga, kata dia.
Saat ini, Lampung menjadi salah satu daerah penghasil komoditas pertanian di antaranya padi, dengan produksi padi Lampung pada 2021 mencapai 3,3 juta ton, dan pada 2022 telah dicanangkan peningkatan indeks pertanaman menjadi 400.
Sebelumnya, luas lahan baku sawah di Lampung pada 2019 tercatat mencapai 361.699 hektare, dengan 86.000 hektare di antaranya merupakan lahan rawa yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian. (*)