PRINGSEWU – WARTAALAM.COM – Menyambut musim tanam padi, para petani di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung mempunyai tradisi unik, yang disebut Mapak Tuyo.
Ritual itu merupakan tradisi turun-temurun masyarakat setempat yang menandai datangnya musim penghujan sekaligus persiapan masa tanam padi.
Acara yang digelar di Bendungan Way Gatel, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Sabtu (23/10/21) dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi, Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay yang juga ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Lampung, Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kepala OPD terkait di lingkup Pemkab Pringsewu, Ketua P3A Pringsewu, aparat kecamatan dan pekon, serta tokoh warga setempat.
Upacara Mapak Tuyo diawali dengan arak-arakan upakara dan hasil bumi para petani yang untuk selanjutnya dilarung ke sungai.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula penanaman pohon penghijauan di bantaran Sungai Way Gatel.
Bupati Pringsewu Sujadi mengapresiasi diadakannya Mapak Tuyo yang merupakan tradisi leluhur tersebut.
Melalui Mapak Tuyo yang artinya menjemput air, warga diingatkan akan pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan.
Yang dilakukan P3A, dalam rangka memakmurkan bumi dan menyerap hasil bumi sebaik-baiknya, ujarnya.
Sujadi atas nama Pemkab Pringsewu juga mengucapkan terima kasih kepada para petani, baik petani pemilik sawah maupun buruh tani, termasuk juga petugas ili-ili ( pengatur pembagian air).
Apresiasi juga disampaikan kepada siapapun yang berjuang untuk pertanian, apalagi untuk Pringsewu yang terus-menerus mempertahankan sebagai Swasembada Pangan. Apalagi pada 2014, Presiden RI Jokowi telah memberikan penghargaan sebagai Swasembada Pangan untuk Kabupaten Pringsewu, katanya. (ade)