LAMPUNG SELATAN – WARTAALAM.COM, Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari berbagai pihak dibiarkan menumpuk di gudang Rumah Dinas Jabatan Bupati Lampung Selatan. Selain baju APD, masker, tanki penyemprotan, Pemkab Lamsel juga menerima bantuan uang tunai dan berbagai bahan pangan di Posko Covid-19 di Rumah dinas jabatan Bupati.
Menurut seorang sumber di Kesatuan Polisi Pamong Praja, bantuan-bantuan tersebut sulit diakses hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk di dalam gudang tersebut.
“Kami (Pol PP) kerja seperti robot. Kami modal masker saja. Tiap hari disuruh screening orang dari daerah merah. Pernah ketemu orang suhu aja ada yang sampe 38/40. Jujur kami juga takut tertular, kami juga punya keluarga. Padahal APD bantuan numpuk di rumah dinas,” beber anggota Satpol PP ini seraya mewanti-wanti agar identitasnya jangan diekspose, Sabtu 9 Mei 2020.
Sementara, Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan Bambang Irawan mengatakan harusnya Pemkab Lamsel segera tanggap atas situasi saat ini dengan segera menyalurkan bantuan dari swasta maupun yang berasal dari alokasi anggaran dana APBD hasil recofusing bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurut dia, situasi masyarakat saat ini sedang kritis dengan kondisi pandemi yang mewajibkan sosial dan fisikal distancing atau pembatasan jarak untuk mencegah penyebaran semakin meluas.
“Masa iya hanya sekedar APD, Pemkab Lamsel tidak mampu memberikan bantuan ke anggotanya yang sedang bertugas. Belum lagi bantuan berupa sembako dan uang tunai. Harusnya pemerintah daerah dapat bergerak cepat dan dinamis untuk mendahulukan kepentingan masyarakat yang sifatnya urgen dan mendesak,” ujar anggota F-Gerindra ini, Sabtu.
Dari pantaun, ternyata tidak hanya petugas gabungan gugus tugas Covid-19 Lampung Selatan yang bertugas di pintu keluar pelabuhan Bakauheni yang melakukan Check Point kendaraan dan penumpang yang tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
Namun petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polri, Pol PP, Dishub, Dinas Kesehatan dan BPPD yang bertugas di pintu masuk RSUD Bob Bazar diketahui tidak dilengkapi APD yang memadai. Para petugas tersebut siang-malam berjaga di pintu masuk RSUD untuk melakukan Screening bagi pengunjung maupun pasien yang datang ke RSUD milik pemerintah daerah itu.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Darmawan saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya untuk meminta konfirmasi tidak merespon. Begitu juga pesan yang dikirim melalui aplikasi percakapan WhatsApp bergeming.
Sekadar mengingatkan, Pemkab Lamsel sebelumnya melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, baik untuk klaster kesehatan, ekonomi, maupun sosial, mencapai Rp67 miliar.
Hal tersebut sesuai dengan petunjuk pemerintah pusat, baik itu alokasi anggaran untuk penanganan kesehatan, alokasi anggaran untuk penanganan dampak ekonomi maupun anggaran untuk social safety net atau jaring pengaman sosial.
“Untuk penanganan kesehatan kita anggarkan sebesar 29,43 milyar, penanganan dampak ekonomi sebesar 10,32 milyar dan untuk penyediaan social safety net atau jaring pengaman sosial sebesar 27,47 milyar Anggaran yang sudah terpakai sekitar 4,17 milyar,” kata Nanang saat mengikuti Video Conference, bersama Mendagri Jum’at (17/4/2020) silam. /Red-jbm